🌹 Bound [33]

20.1K 2.1K 292
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Lalu bagaimana denganku?" ujar Taehyung sembari menaruh mangkuk yang dipegangnya itu ke atas nakas.

"Aku tidak akan bisa jika kau pergi dari hidupku, Jungkook. Jangan pernah berpikir jika kau akan mengakhiri hidupmu lagi. Aku tidak suka." ujar Taehyung lagi.

"Memangnya apa pedulimu? Bukankah kau sudah membuangku, Tuan?"

Taehyung sedikit meremat tengkuk Jungkook lalu membawanya begitu dekat dengan dirinya agar ia bisa mencapai bibir tipis itu untuk ia cium.

Jungkook awalnya menolak dan ingin melepaskan diri dari kuasa Taehyung tetapi ia tak bisa. Taehyung menahannya begitu kuat. Jadi Jungkook hanya pasrah saja ketika bibirnya dicumbu seperti itu.

Taehyung melepaskan tautannya pada bibir Jungkook dengan kening yang saling menempel, ia menatap Jungkook begitu dalam.

"Maafkan aku, Jungkook. Aku bersalah karena telah berkata kasar dan tidak mendengarkan penjelasanmu terlebih dahulu. Kau boleh memukulku jika kau ingin. Pukul aku sekarang, luapkan semua rasa sakitmu. Tapi jangan pernah lagi untuk mencoba mengakhiri hidupmu sendiri. Itu membuatku sakit. Rasanya aku hampir gila ketika kau tak sadarkan diri dalam dekapanku semalam. Bagaimana jika seandainya aku tidak datang dan menyelamatkanmu? Kau akan mati." ujar Taehyung sendu.

Jungkook menangis detik itu juga, lalu memukuli dada bidang Taehyung berkali-kali. Terus memukulinya sembari terisak sampai ia puas.

Taehyung hanya diam saja dipukul seperti itu, membiarkan Jungkook berbuat apapun padanya.

"Hiks ... aku membencimu." isak Jungkook, perlahan pukulannya pada Taehyung semakin pelan dan terhenti. Jungkook menutupi wajahnya menggunakan kedua tangan sembari menangis.

Taehyung membawa tubuh bergetar nan rapuh itu ke dalam pelukannya.

"Maafkan aku, hm? Aku akan melupakan semuanya. Tentang hal buruk yang menimpamu, aku akan melupakannya. Termasuk janin yang sedang kau kandung saat ini, aku akan mencoba menerima anak itu. Asal kau tetap disisiku." bisik Taehyung sembari mengelus surai Jungkook lembut.

Jungkook melepaskan pelukan itu, lalu menatap Taehyung dengan ekspresi bingung.

"Janin─ apa?"

"Kau hamil, Jungkook." ucap Taehyung memberitahu.

"A-apa? Aku─ hamil?" Jungkook membelalak tak percaya. Ia jadi berpikir mungkin saja jika dirinya benar-benar mati semalam, calon bayinya pun akan ikut mati bersamanya.

"Tak apa, tak usah digugurkan. Walaupun dia bukan darah dagingku, aku akan mencoba menerimanya." ujar Taehyung.

Detik itu juga Jungkook bangkit, hendak berjalan keluar sebelum Taehyung menahan dan mencekal lengannya.

Bound「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang