🌹 Bound [41]

18.2K 1.9K 128
                                    

.
.
.

Taehyung baru saja pulang ke mansion saat malam menjelang pagi dini hari setelah selesai mengurusi Elena.

Saat memasuki kamar, Taehyung melihat Jungkook yang terduduk menyender pada kepala ranjang sembari memakan makanannya, dan ada segelas susu vanila juga di atas nakas.

"Sayang, kau terbangun? Lapar, ya?" tanya Taehyung yang kini duduk dipinggir kasur dan mengelus surai Jungkook.

"Hyung darimana?" Jungkook balik bertanya.

"Hanya mengurusi suatu hal. Tidak penting." jawab Taehyung asal.

Jungkook selesai memakan makanannya, lalu beralih meminum susunya. Setelah gelasnya tandas, ia segera menaruhnya kembali ke atas nakas.

Taehyung terus memperhatikan Jungkook. "Syukurlah jika kau mau makan dan meminum susu-mu."

"Eum, walaupun aku malas tetapi aku harus makan untuk kesehatan janin didalam kandunganku. Hyung, aku minta maaf." ucap Jungkook pada akhirnya.

Taehyung sempat tergugu ketika mendengar ucapan itu. "Jungkook─"

"Kau pasti sangat terkejut dengan tingkah anehku kemarin. Maaf atas ketidakwarasanku, kau pasti lelah mengurusku." ucap Jungkook lagi.

"Jungkook, k-kau ...."

"Kenapa?" tanya Jungkook, kemudian ia terkekeh pelan.

"Apa kau masih menganggapku gila? Hyung tenang saja, tidak usah takut. Ini aku, Kim Jungkook. Dan aku tidak gila, emm─ tapi mungkin masih sedikit gila. Ehe." ujar Jungkook dengan cengirannya di akhir.

Taehyung kini menahan tangisnya, sejujurnya ia masih ragu. Apa benar Jungkooknya sudah kembali seperti sedia kala? Apa benar mental Jungkook sudah membaik?

"Aku sudah mengikhlaskan kepergian Yoohan. Putera kita sudah bahagia, Hyung. Dia sekarang bersama Kakek. Aku sudah merelakan kepergiannya. Yoohan-ku sudah bahagia disana." ujar Jungkook tersenyum simpul.

Setelah Jungkook mengatakan hal itu, barulah Taehyung yakin jika kini Jungkook sudah sepenuhnya sadar. Jungkook tidak gila, kewarasannya telah kembali. Maka dengan cepat Taehyung memeluk tubuh Jungkook begitu erat. Erat sekali hingga tidak mau melepasnya. Taehyung menangis tanpa suara.

Jungkook sedikit terkejut atas perlakuan Taehyung yang tiba-tiba. Ia balas memeluk suaminya dan mengusap punggungnya lembut.

"Apa kau sangat merindukanku?" canda Jungkook.

"Kenapa masih bertanya?" parau Taehyung.

"Eh? Kau menangis?" Jungkook baru sadar ketika mendengar suara parau itu, jika kini suaminya menangis dipelukannya.

"Nanti dulu. Biarkan seperti ini." ucap Taehyung ketika Jungkook hendak melepaskan pelukannya.

"Baiklah, sini aku peluk sampai kau puas." Jungkook membiarkan Taehyung mengusal manja diceruk lehernya.

Beberapa menit terlewati. Mereka masih dalam posisi yang sama─ saling memeluk satu sama lain.

Jungkook mengernyit ketika mendengar suara dengkuran halus dari seseorang dalam pelukannya.

"Huh? Hyung tertidur rupanya."

Jungkook dengan sangat perlahan membaringkan Taehyung di kasur. Ia menatap wajah tampan suaminya, terlihat ada guratan lelah disana.

Jungkook mengelus sisi wajah Taehyung lembut, lalu mengecup keningnya sekilas.

"Aku mencintaimu."

Bound「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang