36

4K 326 50
                                    

Author POV (Point of View)

Setelah melewati berbagai rintangan dan hambatan demi meraih gelar Magister di Malaysia, akhirnya Ari kembali ke Indonesia bersama sang istri. Rumah  kembali ditempati setelah hampir setahun kosong.

Sekembalinya mereka ke Indonesia, Aira mendirikan les privat di rumah. Hari jum'at kelas tahfiz, sabtu les bahasa Arab, dan di hari minggu les bahasa Inggris. Les privat itu hanya dibuka untuk anak-anak usia empat sampai sepuluh tahun. Sementara Ari kembali dengan rutinitasnya di pesantren. Ia sekarang menjabat sebagai wakil kesiswaan/santri.

Sekembalinya mereka ke Indonesia juga, Aira merasakan ada yang berubah dari Ari. Suaminya itu seperti menyimpan sebuah rahasia darinya, namun Aira tidak ingin berfikir banyak, ia takut hal buruk kembali mendatanginya. Tidak mau sampai stres lagi.

Ketukan pintu dan suara seseorang memberikan salam membuat Aira segera berlarian ke luar. Suara bariton itu membuatnya yakin jika itu adalah suaminya.

"Wa'alaikumus salam," jawab Aira sembari membukakan pintu.

Aira mencoba tersenyum semanis mungkin untuk lelaki di hadapannya itu kemudian ia mencium tangannya dengan  takzim.

"Dari mana saja, Bang? kok tadi malam tidak pulang?" tanya Aira lembut kepada lelaki yang tengah memasukkan kedua tangannya ke saku jaketnya. Di luar sedang gerimis. Untung saja Ari tidak ikut terkena butiran bening dari langit itu karena ia bepergian menggunakan mobil.

"Dari.. pesantren," balas Ari sembari memasuki rumah.

Hari ini kamu bohong lagi sama aku.

Aira tidak mau mempermasalahkan setiap kejanggalan yang diciptakan suaminya. Hanya saja ia bosan untuk terus bertengkar.

"Kamu udah sarapan? aku bikin udang crispy lho buat kamu,"

"Belum," bohong Ari. Ia segera menuju meja makan lalu duduk di salah satu kursi sementara Aira mulai gencar dengan peralatan makan.

Biasanya kamu akan membantu ku menyiapkan semuanya ketika kita akan makan bersama. Kehidupan kita berubah drastis semenjak kamu pulang dari Malaysia.

Aira membawakan dua piring ke meja makan lalu menyendok nasi di rice cooker untuk disalin ke piring yang kemudian diberikan ke lelaki di hadapannya. Ari sibuk menatap Aira dalam diam lalu cepat-cepat melirik ke arah lain begitu mata mereka saling beradu. Aira hanya bisa tersenyum tipis.

"Dek,"

"Bang,"

Mereka saling memanggil secara bersamaan. Aira tersenyum manis lalu duduk di sebelah suaminya.

"Kamu duluan," ujar Aira.

"No, ladies first," balas Ari.

"Oke, aku bakal kasih tau sesuatu, tapi sambil makan ya.. soalnya aku udah laper banget karena nunguin kamu pulang," ujar Aira yang membuat Ari merasa bersalah atas kelakuannya.

"Oke, emang kamu mau ngasih tau apaan?" balas Ari sembari memasukkan nasi beserta lauk ke mulutnya. Udang crispy buatan Aira sangat pas di lidahnya, terasa begitu menggiurkan.

"Aku hamil,"

Ari tersedak makanan, cepat-cepat ia menyambar gelas berisi air putih.

"Kamu hamil?"

Manajemen Rumah Tangga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang