Notes Penulis

4.7K 277 112
                                    

Bismillah, sebelumnya aku mau bilang makasih buat teman-teman yang sudah baca story ini. Silakan ambil manfaatnya dan tinggalkan sesuatu yang memudharatkan. Aku benar-benar senang banget, sudah menyelesaikan 40 part dalam 2 bulan. Benar-benar gak terpikirkan gimana caranya, padahal aku nggak ada ide sama sekali. Aku sama sekali gak bikin outline! setiap selesai update aku jadi bingung untuk pembahasan berikutnya. Ini bener-bener butuh daya imajinasi dan emosi ekstra.

Ouh ya! aku mau ngasih sedikit bocoran, sebenarnya bukan cuma kalian yang nangis-nangis dan cekikikan dengan cerita ini, bahkan aku sendiri sebagai penulis juga butuh emosi untuk pendalaman karakter, seolah aku sendiri yang masuk ke dalam cerita itu.

Awalnya aku berencana untuk bikin cerita ini dengan tujuan "yang penting seru, yang penting menghibur" tapi semakin ke sini aku merasa perlu menulis sesuatu yang bermanfaat.

Menulis gak perlu menunggu bakat itu datang, tapi biasakan aja, lama-lama jadi doyan. Tulisanku juga gak bagus-bagus amat, masih banyak kekurangan dan gak ada tuh diksi-diksi kayak di cerita orang-orang. Wkwk

Inspirasi aku menulis 'Manajemen Rumah Tangga' ini berasal dari banyaknya ku temui tulisan di wattpad yang menceritakan indahnya pernikahan muda. Banyaknya remaja yang baperan dan membayangkan bahwa "pernikahan itu indah". Benar, memang akan indah jika kita sudah siap hati dan mental dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pasca menikah. Btw, aku sendiri juga belum cukup dewasa, umurku belum 20 tahun. Hanya saja, aku menyayangkan remaja-remaja yang masih sekolah, dimana mereka perlu belajar hal-hal lain di usia mereka, tapi sudah kepikiran untuk menikah. Apalagi sama cerita yang isinya seorang gadis SMA menikah, baik alasannya dijodohkan atau apalah itu. Sama sekali nggak realistis.

Teman, memang itu hanyalah cerita fiksi, setiap penulis fine fine aja mau nulis apapun. Tapi, kalau menurut saya, ingat ya, menurut saya, itu akan membuat pola pikir pembaca remaja akan ikut ikutan berfikiran untuk ingin segera menikah karena rasa baper itu.

Menikah itu gak cuma bahas soal romantisnya, kalau ada selebgram yang memposting kemesraannya, gak perlu baperan. Toh, yang mereka posting itu 'cuma' foto atau video yang berdurasi beberapa menit. Bayangkan, kita hidup sehari 24 jam.. bisa jadi di jam-jam berikutnya mereka bertengkar, ada kecemburuan, penuh kecurigaan karena mereka masih labil.

Gak perlu terburu-buru, semua akan akad pada waktunya..

Oh ya! soal ide untuk ending, jujur, aku sendiri dilanda kegalauan. Bayangin, aku udah di part 37 tapi belum tahu harus ngasih alasan apa untuk penyakit yang diderita oleh Ari. Padahal aku harus update tiap hari karena readers pada penasaran. Aku benar-benar bingung banget! tapi ini bukan alasanku mengundur-undur atau menggantung isi cerita sebelum ending ya!! aku cuma pengen pembacanya dibuat greget dulu, menyelipkan sedikit demi sedikit bocoran dan membuat pembaca terkecoh dengan spekulasi-nya.

Aku sempat worry, aku udah bikin readers penasaran tapi aku sendiri gak tau gimana endingnya.. kalau endingnya gak goals aku bakal diserang readers.. 🥶 hal ini yang bikin aku harus berfikir ekstra. Bayangin, ditengah sibuknya kuliah online dan kadang jaringan kurang memadai karena stay at home, plus dimarahi mamak karena kerjaannya megang hp mulu. Wkwk.

Okey, selamat! kalian sudah membaca curhatan ngawur saya. Jadi, itulah 'sedikit' suka-duka penulis dalam menyelesaikan cerita ini. Sebagai pembaca, hargai setiap proses pembuatannya, harus belajar bersabar, gak memberikan komentar yang bikin penulis sakit hati dan tidak memaksa penulis, tapi menyalurkan semangat.

Buat teman-teman yang mau silaturrahim atau sharing, kita bisa mengobrol di whatsapp. Linknya DM aja ya!

Kunjungi instagram bintkariim biasanya aku bakalan ngasih info di sana.

Manajemen Rumah Tangga ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя