Kenapa kita beda?

4.3K 1.1K 118
                                    

Yang dilakukan Jami' sejak tadi adalah berguling galau ditempat tidur lalu mematikan semua aplikasi komunikasinya dan menyiksa dirinya dengan pikiran yang melanglang buana.

Setelah bosan gadis itu mulai menyalakan Komputer dan mengetikkan apa yang mengganjal hatinya di sebuah mesin pencarian di internet, khas seorang millennial mencari jawaban dari masalahnya.

'Mengapa Allah tidak menciptakan semua manusia beriman padanya?'

Jami' menghela nafas kemudian membuka satu persatu artikel dan mencari jawaban atas pertanyaanya.

"Dan jikalau Tuhan mu menghendaki, tentulah beriman semua orang di muka bumi seluruhnya. Maka kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi beriman semuanya?" (QS. Yunus : 99)" Jami' membaca ayat itu lamat.

"Allah menciptakan dunia ini sebagai tempat ujian saja, guna mengetahui siapa yang cocok tinggal di sisi-Nya dan siapa yang tidak." Tutupnya.

"Maksudnya gimana?" Jami' mulai menggaruk kepalanya bingung.

Bukannya ia lahir dari keluarga yang kurang paham agama namun salah Jami' sendiri yang tidak mendalami keyakinan yang dianutnya hingga melahirkan banyak kebingungan di kepalanya, apalagi kebingungan itu sudah dicampur masalah perasaan.

'Pendapat tokoh agama soal perbedaan'

Tidak puas, Jami' mulai menonton video interview beberapa pemuka agama di youtube, salah satunya satu keyakinan dengan Immanuel, beliau menceritakan di bibble konon katanya waktu manusia ingin membuat segalanya menjadi sama di Menara babel, lalu Tuhan berinisiatif mencerai beraikan mereka lalu merekapun menjadi berbeda.

"Kenapa sih harus dibikin beda? Hah? Huh, semua Tuhan sama aja!"

Jami' menopang dagunya lalu melanjutkan video interview yang dilihatnya.

"Perbedaan itu inisiatif dari Tuhan, Tuhan tidak pernah menciptakan semuanya sama, bayangkan jika saudara muslim kita jum'atan terus semua sendal jepit warnanya biru. Pulangkan bingung ya? Sendal saya yang mana?"

Jami' sudah ber-iya juga ya dalam hatinya, mengibaratkan sebuah sendal jum'atan di sebuah masjid tentu ia harus berbeda agar bisa dikenali, harus ada identitas agar orang tahu mana sendal yang bagus kualitasnya mana yang tidak.

Tapi bagaimana seseorang tahu kalau keyakinannya adalah benar yang terbaik?

"Dari situ saya tidak pernah memaksakan apa yang saya percaya itu benar, karena perbedaan itu diciptakan dari sebuah inisiatif dan inisiatif itu lahir dari sang pencipta. "

"Arggghh! Tau ah, nih otak cuma sekecil kedelai mana bisa memahami hal segede ini?"

Prinsip yang dipegang Jami' sampai sekarang hanyalah cukup jadi orang baik, entah apapun keyakinannya dengan jadi satu orang baik maka dunia akan lebih baik pula.

Jami' kira ia hanya akan terus memegang prinsip itu.

"Seandainya semua manusia dijadikan sama, sukunya, budayanya, agamanya, mungkin gak ya El kita gak kayak sekarang? Mungkin aku udah di rumah kamu, salim sama nenek kamu, bercanda sama calon ipar kamu."

Jami' meraih ponselnya, ia ingin mengetikkan hal itu pada Immanuel namun ternyata sudah ada pesan El di sana.

Bukan kata-kata, hanya sebuah foto keluarga di sebuah restoran yang sepertinya dikutip pemuda itu dari jauh, menyusul dengan caption 'Harusnya kamu di sini Mi' yang dikirimkan 20 menit setelah fotonya.

"Kok captionnya nyusul gini?"

Tak banyak ambil pikir, Jami' hanya membalasnya singkat.

'Gong xi fa chai, angpao na lai.'

Setidaknya dengan candaan Jami' meminta angpao akan mencairkan ketegangan antara mereka, Jami' juga capek kalau harus marahan terus, ia rindu jadi pacar yang clingy pada El.

Satu sisi Jami' bersyukur dengan pertengkaran ini karena akan membuat mereka lebih kuat dan dewasa lagi kedepannya karena akan banyak pertengkaran lain hanya karena sebuah perbedaan di antara mereka, ini hanya tester itu yang Jami' tahu.

Winwinaga is calling you.

Melihat kontak Immanuel memanggilnya, terburu-buru Jami' mengangkat panggilan itu dan berharap semoga ini pertanda pertengkaran mereka berakhir, bukan pertanda pertengkaran itu diperpenjang si egois bin gak bisa mikir panjang Immanuel Winaga koko penjual emas. Wah lengkap sekali Jami'.

"Selamat malam kantor polisi bisa dibantu?" Canda Jami', jika El terkekeh di ujung teleponnya itu tanda kalau bendera putih perdamaian sudah berkibar.

"Selamat malam pak saya mau lapor sama pacar saya. Tolong bilangin Aku udah di rumah, jam segini udah ngantuk belum dianya?" El yang membalas candaanya membuat senyum Jami' merekah sempurna.

"Belum, lagi nonton youtube." Suara imut Jami' membuat permainan call center polisi itu berhenti.

"El," Panggil Jami' manja.

"Hm?"

"Angpao~"

"Hehe kamu seumuran Moses apa gimana?"

"Ih justru yang udah tua yang lebih butuh angpao yah, jangan salah!" Protes Jami'.

Sama seperti saat idul fitri, gadis itu dibuat terheran mengapa para bocah sepupunya bisa dapat uang lebih banyak dibandingkan ia, padahal ia yang lebih butuh banyak uang buat kuota, buat print tugas, buat nge-mall, sedangkan parah bocah itu hanya butuh uang pembeli permen.

Dimana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia seperti pada sila ke-lima Pancasila?

"Tapi aku juga masih dikasi angpao Mi',"

"Fix, angpao kamu buat aku." Sekarang Immanuel yang ingin mengucapkan sila ke-lima Pancasila itu pada kekasihnya.

"Iya deh, iya buat kamu." Namun pada akhirnya pemuda itu mengalah, anggaplah sogokan perdamaian.

"Yippie~ btw isinya berapa sayang?"

"Giliran angpao aja manggil sayang."

"Hehehe sayang~" Jami' makin memanjakan suaranya, Immanuel merasa makin lemah. Terdeteksi sudah ia sebagai budak cinta Nurul Jami'.

"Mi' jangan berantem lagi ya," Ucapnya yang membuat Jami' terdiam diujung panggilan.

"Aku gak kuat Mi', maafin aku, aku gak akan maksa lagi kamu dikenalin ataupun ikut acara keluarga ku, aku bakal biarin semuanya mengalir kayak di awal. Maafin El yah Mi'?"

-To be continued -

Suka sama cerita ini? Dukung aku di trakteer.id yuk linknya ada di bio.

(Don't forget to touch the stars Button if you like the story 😊 👉🌟)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Don't forget to touch the stars Button if you like the story 😊 👉🌟)

IMMANUEL & JAMIWhere stories live. Discover now