Chapter 1 - Suku Un

7.7K 732 117
                                    

Halo, selamat siang.
Perkenalkan, saya Vulcanno. Selamat kepada Ms. Twilight. Jawaban Anda dalam Giveaway memiliki jawaban yang sesuai.

Untuk klaim hadiah. Silakan datang ke Veorovia Cafe And Book. Saya akan share locatian via Whatsapp. Tolong tinggalkan nomor yang bisa dihubungi.

Fisika yang sedang bermalas-malasan di atas ranjang berseprai berwarna alpukat. Sontak terbangun dari atas tempat tidur dengan tidak percaya.

Mata cokelatnya terbelalak. Dibacanya pesan tersebut sekali lagi. Lalu tertawa tidak percaya.

"Tunggu! Ini serius?"

Fisika membuka akun instagram Vulcanno. Lalu ia menelusuri foto di feed terakhir dan masuk ke dalam kolom komentar dengan 300'an akun yang ikut berpatisipasi.

Komentar Fisika masih jelas di sana. Ia merasa lucu pada dirinya sendiri, sekaligus skeptis. Oke, nama dia memang beneran Fisika. Nama itu diberikan oleh Ayahnya agar bayi perempuan yang lahir menjadi anggota ketiga keluarga mereka bisa menjadi seperti Issac Newton atau pun Albert Einstein.

Terlalu tinggi memang harapan Ayah Hilal. Tetapi dia percaya, Fisika bisa menjadi pribadi seperti itu di masa depan dengan caranya sendiri.

Gadis bermata cokelat itu kembali memandangi banner feed berisi giveaway.

Giveaway.

Teruntuk wilayah Karta.

Satu orang yang berhasil menjawab pertanyaan berikut. Akan mendapatkan sebuah hadiah buku dari penulis.

Pada pagi hari, sebuah ban sepeda di pompa hingga tekanan udara dalam ban mencapai maksimum. Apa yang terjadi pada ban tersebut di siang hari yang sangat terik?

Ms. Twilight : Diam" bae. Kalau gk ada yang pakai. Di simpan di gudang atau garasi.

123Ab : Meletus, Thor

OppaKiyowo : Kalau hujan gimana?

Cvwer : Meletus gak sih?

Kiprqe : Meledak

Flsa : Ban bocor

Grim Sun : Pada siang hari yang sangat terik, suhu udara dalam ban akan bertambah sehingga tekanannya juga akan bertambah.

Kemungkinan ban akan meletus karena tekanan udara dalam ban yang melewati batas.

Fisika yakin, seharusnya akun dengan nama Grim Sun itu yang selayaknya menang. Jawabannya cukup relate dan logis. Berbeda dengannya yang menjawab dengan persepektif yang agak kurang masuk akal. Kendati demikian, Fisika tetap memberikan nomor WhatsApp-nya pada Vulcanno.

.
.
.

Janji temu lewat chat disepakati kedua belah pihak saat jam makan siang. Vulcanno telah mengirimkan kepada Fisika lokasi Veorovia Cafe And Book. Tempat itu memiliki jarak waktu tempuh dari rumah Fisika selama satu jam perjalanan menggunakan kendaraan roda dua.

Ibunya Tania menatap curiga ke arah Fisika saat gadis itu melewati ruang tengah.

"Mau ke mana?"

Kuanta (End)Where stories live. Discover now