Chapter 3 - SHAREit

2K 377 103
                                    

"Berikan ponsel lo ke Izar. Dia akan menyetel aplikasi khusus untuk membuka portal."

Fisika manut saja dititah oleh Sagi. Diberikan ponsel yang telah ia buka. Izar segera mengirimkan perangkat aplikasi yang ia kembangkan dari Malakai.

Karena hal ini menyesuaikan paralel dimensi ia berada. Izar tinggal mengirimkan jalur SHAREIt dan menginstal aplikasi tersebut pada ponsel Fisika.

"Nama aplikasi ini adalah AIR. Telah dimodifikasi dari alat transisi sebelumnya yang disebut Detektor Langga," jelas Sagi yang bisa menangkap raut penasaran dari wajah Fisika.

Wanita itu melirik ke arah Sagi dengan tatapan terhenyak.

"Berarti peradaban lo udah cukup maju dong?"

Sagi mengangguk takzim.

"Kuncinya adalah mengetahui peraturan alam semesta. Maka lo bisa memahami apa yang ada di dalamnya."

"Gue gak ngerti," ngerutu Fisika kalau sudah berbicara soal konsep sains yang tidak ia mengerti.

"Oke, ini sudah."

Izar memberikan kembali ponsel Fisika. Saat wanita scorpio itu menerima, layar ponselnya menampilkan gambar sebuah gelombang frekuensi mirip frekuensi radio. Di sana, tampak huruf 9,8 Mhz yang berjejer di atas garis mirip bilangan angka pada penggaris.

"9,8? Apa ini?" tanya Fisika. "Saluran radio mana?"

Izar yang mendengar hal tersebut memutar bola mata malas. Namun, Sagi langsung menyela tuk memberikan jawabannya.

"Lo lupa ya? Gravitasi bumi di dimensi lo itu 9,8 m/s2. Itu adalah transisi gelombang frekuensi yang kita butuhkan untuk masuk ke dalam Hyperspace."

Alis Fisika bertaut bingung.

"Gue masih gagal paham sama teori lo berdua. Tolong jelaskan, sebenarnya apa yang terjadi?"

Sagi menarik napas berat, terlihat menyerah jika harus menjelaskan panjang lebar mekanisme berpergian menembus dunia paralel.

"Bigbos, biar gue aja yang menjelaskan kepada Fisika," ujar Izar. Dia lalu balik menatap Fisika. "Dengerin gue."

"Iya, tahu! Buruan."

"Jadi gini, Fis. Cara masuk menuju tiap dimensi dunia paralel dimulai dengan mengidentifikasi gelombang setiap dunia. Oke, kita ibaratkan tiap dunia paralel sebagai f. Sampai sini lo ngerti gak?"

"Ngerti," sahut Fisika. "Lanjut."

"Nah, sebut saja, gelombang di dimensi lo adalah f2, karena f1 adalah gelombang dunia gue. Dimensi dunia paralel ada sampai f3,f4,f5,f6,f7 dan seterusnya. Tujuan kita, adalah masuk ke gelombang berikutnya. Sebelum masuk ke gelombang f3. Kita perlu alat yang disebut pengatur portal. Pengatur portal di Malakai disebut Detektor Langga. Dimodifikasi di Indonesia menjadi apk AIR."

Izar menghentikan sejenak penjelasannya. Kemudian kembali melanjutkan.

"Untuk masuk ke dunia paralel lain yang lebih dari tiga dunia. Diperlukan bantuan dan massa seorang manusia yang berbeda dari tiap frekuensi. Jadi, selama ini, gue hanya bisa bolak balik ke Malakai dan Indonesia karena ada Bigbos. Gue hanya bisa menjelejah 1 dunia paralel saja. Karena misi pencarian Flower Winter adalah menjelajahi banyak dimensi paralel. Kami perlu manusia dari gelombang 9,8 m/s2 untuk menemani misi ini."

"Dan lo mengadakan giveaway pertanyaan fisika dasar anak SMA untuk merekrut anggota?" tanya Fisika.

"Binggo."

"Dan lo memilih jawaban bukan berdasarkan teori sebenarnya. Namun, sudut pandang yang berbeda kayak gue? Lo milih mengajak orang yang suka nulis, karena orang-orang yang bergelut di dunia literasi sains fiksi lebih mudah diajak kerja sama karena pada dasarnya, orang-orang percaya hal-hal menakjubkan dan konspirasi di dalamnya. Dibanding, orang awam yang gak ngerti apa-apa."

Kuanta (End)Where stories live. Discover now