File Seven : On the Way With You.

204 31 6
                                    

Judul lagu Mulmed : Air Mangirl - Secret.
.
Liriknya cocok banget buat menggambarkan perasaan Satya ke Kinara😆.
.

Happy sunday All.
Warm and Regards💜
**************************
      “Laporkan semuanya langsung kepadaku setiap kali mendapatkan informasi terbaru” pesan Sahid kepada wanita berwajah tirus dihadapannya itu.

    “Siap, Komandan” jawab Beatrice sungguh-sungguh.

    Mereka sedang berbicara di lorong panjang, diluar ruangan Tim Khusus Konflik.

    “Jika memang kita bisa melakukan sidang ulang, maka berikan bukti kuat yang tak bisa ditangguhkan bahkan oleh pihak Kejaksaan sekalipun” tambah pria itu seraya memasukkan satu tangan ke dalam kantung depan celana kain biru garis putihnya.

    Beatrice mengangguk paham seraya merapatkan bibirnya.

    “Dan soal tiga Agen baru itu....” kalimat Sahid terhenti sesaat.

    Beatrice menatap atasannya penasaran. “Ya?”

     “Agen perempuan itu, Kinara bukan namanya?”

     Beatrice mengangguk.
     “Apa dia orang yang kamu minta secara khusus pada Direktur? Apa dia putri bungsu Hakim Agung Makhamah Agung itu?”

    Wanita itu mengangguk lagi.

    Sahid mengangguk mengerti. “Pantas saja dia terlihat berbeda. Jaga gadis itu baik-baik, jangan sampai ada lecet sedikit pun mengerti. Bisa bahaya bagi karir kita kalau seorang putri petinggi seperti Agustinus Hartono terluka saat menyelidiki kasus ini”

    Wajah Beatrice langsung kesal. “Mohon maaf Komandan, namun orang dengan profesi seperti kita memang normal jika tidak terluka”

    “Kamu tak tahu sebetapa mengerikan orang itu. Saat putranya tewas dalam ledakan,pemeriksaan habis-habisan langsung diadakan di dalam tubuh BII dan Kejaksaan, dia mengajukan petisi betapa tak becusnya Direktorat Utama Pusat karena memperkerjakan seorang teroris, psikopat pula!” Sahid mendesis seraya merendahkan suaranya.

    Beatrice seketika memutar bola mata. “Baiklah saya mengerti. Selamat siang Komandan, saya undur diri dulu, anda berhati-hatilah saat kembali ke ruangan” wanita itu mengusir atasannya secara halus.

    Ia mundur beberapa langkah sebelum memutar badannya dan berjalan menuju ke ruangannya. Beatrice sudah mencapai depan pintu saat Sahid yang rupanya belum beranjak menambahkan.

    “Dan soal Editor Adrian, jangan terlalu dekat dengannya. Kita tak tahu kapan dia akan mengkhianati kita”

     Deg.

     Langkah wanita itu terhenti sesaat. Dia mendengar langkah kaki si Kabid yang berjalan menjauh. Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, Beatrice membuka pintu dan terkejut untuk kedua kali.

    Ada Adrian tepat didepan ambang pintu.

     Netra mereka bertemu. Adrian menatapnya datar. Beatrice melihatnya panik.

     “Sejak kapan kamu disini?”

     “Iya aku mendengarnya. Dan iya, tak masalah bagiku”

    “Bagus kalau begitu. Jadi aku tak perlu memperingatkanmu”

     “Aku tak pernah mengkhianati kalian”

    “Aku tidak menanyakan itu sekarang”

     “Aku cuma menegaskan”

    “Aku juga hanya menyatakan pendapatku”

[COMPLETED STORY] The Truth Desire : #02. BII Series.Where stories live. Discover now