File Sixteen : Under the Bright Stars (02)

146 26 6
                                    

Kenapa kok judul babnya sama. Karena sesungguhnya di draft ini satu part. Namun saya pecah sebab,  bagian pertama adalah kisah antara Ara - Satya (Dirga jadi obat nyamuk) Dan yang kedua merupakan story dari BeAdrian. Kalau tidak saya pecah nanti feelnya nggak dapet >.<.
.
Membuat the Truth Desire memang lebih sulit. Apalagi dari romansa unyu2 trio A, ke Beadrian itu beda banget.
.
Trio A cenderung manis, sweet, khas Young Adult. Sementara BeAdrian sweetnya lebih ke arah Mature. Bahkan vibenya sudah beda sekali dari kisah Hana-Alex- Sadam yang cenderung mellow.
.
Kalau saya pribadi, jujur, paling nyaman saat menuliskan kisah BeAdrian. Saya sendiri sudah faktor U nya berada dalam kondisi seperti BeAdrian, jadi menuliskan cerita mereka nggak perlu meresapi sampai cari Om Ilham ke tukang sate🤣 Kisah BeAdrian seakan menuliskan perasaan pribadi orang2 seumuran saya saja.
.
Dan jujur, paling gemes🤣 . Kalau sama trio A bawaannya 'O so sweet'. Kalau Hana Alex bikin mewek, nulis kisah BeAdrian gemes2 pen cubit pipi Adrian🤣.
.
Lagu di Multimedia judulnya.
Back in Time by Peter Han. Original ost. SECRET FOREST 1. Dan absolutely my fav. Secret forest / Stranger ost ever!!
Liriknya sangat menyuarakan perasaan BeAdrian dalam bab ini.
.
So tanpa banyak opening lagi, here we go.
And this is my last part I Upload today. See u tommorow.
.
Have a great sunday all.
I 💜 u
Warm and regards.
*******************************

   " I can see the bright stars from your eyes. Thank you for always stand up behind me. No matter what I do or what I said to you"
~ Beatrice Iskandar~
💗💗💗💗💗💗

     Malam itu sangat tenang. Udara begitu sejuk. Ruangan Unit Khusus Tim Konflik sudah sepi, hanya menyisakan Beatrice serta tumpukan pekerjaan. Wanita itu begitu fokus sampai-sampai tidak menyadari kedatangan pria itu yang membawa secangkir kopi panas dan meletakkannya di atas meja kerja si Kanit.

    Terkejut. Ia mendongak.

   Adrian Javas sudah berganti pakaian, bahkan telah mandi.

    Pandangan Beatrice beralih pada cangkir kopi mengepul didekat tumpukan kertas.

    Melepaskan kacamata baca dari atas hidungnya, ia mendengar Adrian berkata.

    “Kopi hitam, satu sendok creamer dan dua sendok gula” lalu menarik kursi dan duduk dihadapan wanita itu. Kemudian menyesap cangkirnya sendiri.

     “Wuuu...terima kasih Tuan Javas” wanita itu tersenyum tipis.

    Meraih cangkirnya, membiarkan udara panas mengaliri pori-pori dalam telapak tangannya. Aroma khas biji kopi bercampur creamer terhirup oleh hidungnya, menciptakan sensasi menenangkan.

    Ia menyesap perlahan cairan kental kecoklatan tersebut. Membiarkan lidahnya mencecap penuh-penuh rasanya. Setiap sel syaraf dalam dirinya seakan kembali segar.

    “Jadi, bagaimana menurutmu? Sejauh ini?” tanya Adrian seraya meletakkan cangkirnya di atas meja.

    “Kurasa aku bisa mendapatkan surat dari Kejaksaan untuk menggeledah KT Group” jawabnya seraya memegang cangkir mungil tersebut memakai kedua tangannya. Kedua sikunya bertumpu di atas meja.

    “Jadi mereka akan berkerja sama?”

    “Kalau mereka menolak justru akan tampak aneh”

[COMPLETED STORY] The Truth Desire : #02. BII Series.Where stories live. Discover now