•05• Pembantu seeumur hidup.

8.2K 657 41
                                    

~Tapi, inilah yang berbahaya dari cinta, kita tak pernah bisa merencanakan dan memilih kepada siapa akan jatuh cinta~

***

Bella berlari dengan nafas terengah-engah, sehabis dari gudang Bella tidak ke kantin melainkan ke kelasnya saat berada di kelas dia hanya sendirian, dari kejauhan Vino mengejar Bella hingga masuk ke kelas XI IPA 3. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya karena pelajaran belum berlangsung.

Bella semakin takut dengan Vino yang sudah diambang pintu, Vino tersenyum smirk, saat tahu dirinya sudah menemukan Bella.

Bella memundurkan tubuhnya perlahan-lahan, “jangan dekat-dekat please gue nggak akan laporin lo ke polisi kok, tapi please jangan ganggu gue dan jangan ngejar-ngejar gue.”

Vino menatap Bella tajam, dia mendorong Bella hingga mengenai dinding, dengan nafas yang memburu, Bella memundurkan tubuhnya sedikit, Vino semakin mendekatkan wajahnya, Bella memberanikan diri untuk menatap wajah Vino, Bella memundurkan Vino hingga ia terjatuh.

“Lo berani ya sama gue!”

Bella semakin ketakutan badan ia bergetar hebat, “Please jangan bunuh gue, gue belum nikah, belum punya anak, belum lulus SMA, dan lebih parahnya gue baru masuk sekolah disini anjir.”

Vino membola mata malas, “Ck, masih sempat-sempatnya aja bawel,” celetuk Vino sambil berdiri.

Vino mencekal lengan Bella dan menariknya tetapi ditahan oleh Bella, “Lo mau bawa gue ke mana huaa!!”

Bella menipu kepala Vino hingga ia meringis kesakitan, Bella menendang perut Vino hingga terjatuh terjungkal belakang.

“Lo pembunuh gila, mau apa sih narik-narik gue kayak domba aja tau nggak,” ketus Bella meninggalkan Vino tetapi lengannya langsung ditarik oleh Vino hingga badannya ambruk di atas badan Vino.

“Diam, atau gue tusuk dibagian sini,” ucap Ino memegangi dada Bella.

Bella melotot dan langsung mendorong tubuh Vino, “Huaaa selain pembunuh lo juga mesum ya.”

Vino menghiraukan pelototan dari Bella, “Gue ke sini bukan mau bunuh lo, ya kali gue bunuh orang ditempat beginian.”

Tanpa sepatah katapun Vino menarik lengan Bella kembali, Bella memberontak tapi tidak dihiraukan oleh Vino, saat sudah ditengah lapangan Bella menginjak kaki Vino dan langsung berlari, tetapi sialnya Bella menabrak seseorang hingga dirinya terjatuh.

Vino tidak membuang kesempatan itu dia menghampiri Bella dan langsung menariknya kembali, “Ikut gue!”

“Nggak mau huaaaa, tolongin gue dong!” jerit Bella kepada Angga, orang yang ditabraknya.

Angga menatap keduanya datar, “Vin lepasin dia, kasian anak orang.”

“iya gue tahu dia anak orang, siapa yang bilang dia anak kambing?” tanya Vino acuh tak acuh.

Ingin rasanya Bella mencincang Vino sekarang juga, tapi berani karena dirinya lebih lemah dari Vino, Angga menarik lengan Bella agar menjauh dari Vino.

“lo ada masalah apa sih sama dia?” tanya Angga penasaran.

Bella menatap Vinoo tajam,  “Dia pembu----”

dengan secepatnya Vino membekap mulut Bella, agar tidak melanjutkan ucapannya. Dia menatap Bella dengan tatapan yang sulit diartikan, Bella meneguk salivanya kasar dan melepaskan tangan Vino dari mulutnya.

Bella menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, “Itu apa maksudnya gue itu  pe- penyelamat,  ya.  Penyelamat.”

ucapan bela membuat Angga kebingungan lantas dia menatap Vino dengan selidik, “Beneran apa yang dikatakan Bella?  Lo penyelamat, kapan lo nyelamatin orang? setahu gue nyamuk aja nggak lo selamatin.”

ALVINO [SELESAI] Where stories live. Discover now