•33• Bersama kembali.

2.8K 181 34
                                    

~Relasi itu seperti bunga yang membutuhkan air, bisa kering dan mati tanpa komunikasi.~

***

Bella menghela nafas panjang. Dia sudah bulak balik dari kantor Vino ke restoran Afternoon. Ya, dari tadi pagi hingga siang saat ini Vino menyuruh Bella untuk membeli makanan, namun saat dibeli ternyata makannya semua tidak disukai oleh Vino. Dan ini 4 kalinya Bella membelikan Vino makanan.

“Udah ya, gue capek banget ini,” Letih Bella duduk di kursi panjang tempat Vino duduk. Dia tidak peduli Vino akan memarahinya atau pun tidak. Yang terpenting sekarang dia bisa beristirahat.

“Capek yah, siapa suruh beli makanan salah mulu,” ketus Vino melirik Bella.

“Udah deh, ini yang terakhir kalinya. Kalo lo nyuruh gue buat beli itu makanan lagi, gue mau minggat jadi sekertaris lo!” Bella mengucapkan itu tanpa sadar.

Vino termenung mencerna apa yang Bella katakan. Kemudian dia mengambil kipas angin dan mendekatkannya ke wajah Bella, Vino memakan makanan yang Bella beli. Bella merasakan kelelahannya mereda saat ada angin yang sangat membuat tubuhnya rileks kembali.

“Kenapa nggak ngomong sih dari tadi, kalap ada kipas angin seenak ini,” Bella merampas kipas angin di tangan Vino dan menyalakannya dengan mata terpejam.

Vino menggeleng-gelengkan kepalanya. “Lo nggak ngomong, ya mana tahu,” ketusnya duduk di sebelah Bella.

Lama kelamaan keaadaan semakin hening. Bella tertidur pulas di kursi milik Vino. Sedangkan Vino sibuk dengan berkas-berkas perusahaannya yang belum dia tandatangani. Vino mencuri-curi pandang ke arah Bella, memang mau gimana pun mereka berpisah. Pasti Tuhan akan mempersatukan mereka kembali.

“Lo jangan lihatin gue terus, nanti naksir kan berabe,” Vino tersentak kaget saat mendengarkan ucapan Bella yang menyindir dirinya. Namun setelah di cek, ternyata Bella hanya mengigau.

Dengan cepat Vino membereskan pekerjaannya, sebenarnya dia ingin sekali membangunkan Bella. Namun saat melihat Bella yang kelelahan, niatnya dia urungkan.

5 jam kemudian.

“Bell, bangun .... Pulang nggak?”

Vino mencoba membangunkan Bella, namun gadis itu masih setia dengan mimpinya. Vino menghela nafas panjang, masa iya dia harus membopong Bella keluar kantor. Nanti para karyawannya pasti akan ada yang curiga dengan mereka.

Bella membuka matanya dan terlihatlah Vino sambil menaikan satu alisnya ke atas. “Lah, kok masih disini hhuaaaa?” tanya Bella menguap.

“Saking nyenyaknya tidur, sampe lupa kalau masih di kantor. Ck,” Vino membereskan berkas-berkasnya untuk pulang.

Bella mengeluarkan handphonenya. Namun sayangnya handphone Bella kehabisan baterai, itu artinya dia akan pulang dengan berjalan kaki, Vino yang tahu kegelisahan Bella pun bertanya. “Kenapa?”

B

ella terlihat saah tingkah karena ditatap Vino seperti. “Gue lupa isi baterai. Gue juga lupa kasih tahu------.”
“Saya antar kamu pulang!”

Bella masih cengo dengan jajan Vino yang meninggalkannya di ruangan Vino sendirian, dengan cepat Bella mengerjai Bos nya itu untuk pulang.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka, sehingga sampai di apartemen Nafa pun mereka masih diam. Vino keluar dari mobilnya mengikuti langkah kaki Bella.

ALVINO [SELESAI] Where stories live. Discover now