•21• Hubungan kita.

1.9K 160 12
                                    

~Cara termudah mencari barang hilang di rumah adalah dengan membeli yang baru.~

***

Di hari pagi yang cerah. Sang surya menampakkan sinarnya, Alvino Gerald Sanjaya. Laki-laki itu sudah pulang dari rumah sakit sejak tadi malam. Sekarang dirinya akan berangkat ke sekolah dan memulai kegiatannya seperti biasa.

Saat di parkiran, dia tak sengaja bertemu dengan Bella. Tatapan mereka silang beradu satu sama lain. Bella tersenyum kala sahabatnya bersekolah kembali, itu artinya. Dirinya tidak lagi sendirian.

“Hai pacar,” sapa Vino mengedipkan sebelah matanya.

Bella menutup wajahnya karena malu. “Vino, apaan sih malu tau.”

“Biasanya juga malu-maluin,” ketus Vino yang mendapat tatapan maut dari Bella.

Saking kesalnya Bella mencubit perut Vino hingga sang empu meringis kesakitan, Bella membuang muka. Lantas dia pun berjalan meninggalkan Vino di parkiran sambil menghentakkan kakinya.

“Dihh baperan,” gumam Vino tersenyum senang.

Dengan cepat dia mengejar Bella sampai di depan kelasnya, Bella membalikan badannya berhadapan dengan Vino. Dia menaikan satu alisnya karena heran, Vino tetap diam tak memanggilnya ataupun menyuruhnya masuk.

“Kenapa sih?”

Vino tetap diam mematung. Bella memutar bola matanya jengah, dia menjambak rambut Vino agar tersadar dari lamunannya.

“Aduhh Bell, kenapa lo ngejambak gue sih,” gerutu Vino berusaha melepaskan tangan Bella dari rambutnya.

“Ngelamunin apa sih. Kan gue jadi gemes tau nggak,” ketus Bella mengerucutkan bibirnya.

Vino hanya tersenyum saja melihat ekspresi Bella yang sangat kesal dengannya. “Lo cantik!”

Bella yang tadinya kesal, sekarang mengembangkan senyumnya antara malu dan senang. Vino merangkul pundak Bella mengajaknya masuk ke dalam kelas, saat sudah mengantarkan Bella. Vino kembali ke kelasnya karena kelas mereka berbeda.

“Ahhh ... Gue malu!” jerit Bella di dalam kelasnya.

Teman sekelasnya menatap Bella heran, mereka mengira kalau Bella kesurupan karena telah menjerit-jerit tidak jelas. Sandra menepuk pundak Bella agar dirinya berhenti menjerit.

“lu kenapa sih njir, jerit-jerit sendiri. kesurupan ya lho?” tuduh Sandra yang mendapat geplakan dari Nafa.

“Ini sih bukan kesurupan lagi, lebih tepatnya dia kecantol orang gila. Namun gilanya karena digombalin kak Vino ha ... ha ....” ucap Nafa tertawa terbahak-bahak karena sedari tadi dia mendengarkan percakapan Vino dan Bella saat diluar kelas.

Bella mengerucutkan bibirnya kesal, pasti teman-temannya akan meledek dirinya karena telah termakan gombalan dari Vino. Dia duduk di kursi tempat duduknya sambil menatap pemandangan diluar jendela.

“Yang kasmaran mah beda,” Sindir Sandra menatap Bella.

Bella menghiraukan sindiran dari Sandra dia lebih baik membaca novel daripada harus mendengarkan ocehan teman-temannya yang unfaedah.

ALVINO [SELESAI] Where stories live. Discover now