•10• Bersamamu.

6.9K 450 30
                                    

~Masa depanmu tergantung pada mimpimu. maka perbanyaklah tidur~

***

Dua orang wanita yang saling berdebat, dan seorang laki-laki yang menatap kedua wanita itu dengan gelisah, dia tidak tahu harus memilih yang mana, karena kedua wanita itu sangat berarti dalam hidupnya.

“Kamu harus tanggung jawab Bram, ini anak kamu, kamu harus menikahiku bukan dia!” teriak seorang wanita satu yang menggendong kedua bayi kembar.

Wanita kedua menatap wanita satu dengan jijik, “Heh jalang, Bram mau menikah sama gue, jadi mending lo jauh-jauh dari kita.

“Ohh ya, berhubung gue mandul, gue akan bawa anak lo yang satu ini,” ucap wanita dua merampas bayi yang digendong oleh wanita satu tersebut.

Tidak, dia anakku!”

Bram menatap kedua wanita itu dengan tatapan gusar, “Elly kita bisa cari anak dipanti asuhan, tak harus bayi Mila.”

Wanita yang bernama Elly itu menggeleng, “Aku menginginkan anak dari darah dagingmu Bram, meskipun dia bukan anak kandungku, tapi aku akan selalu menyayanginya seperti anakku sendiri.”

“Kau pilih kasih Bram, kau berlari dari tanggung jawab, kalau Gareld dibawa olehmu, terus bagaimana dengan Gerald!” jerit wanita yang bernama Mila itu.

Bram mendekati Mila dan mencium bayi yang digendongnya, “Maafkan aku Mil, tapi aku sudah mempunyai Elly, kau bisa menikah dengan orang lain, tidak harus denganku.”

Elly membawa bayi Mila kedalam mobil, namun sebelum itu dia berkata, “Jangan pernah kau menampakan wajahmu lagi, jalang!”

Bram menatap Mila sayu, dia menepuk pundak Mila dan membawa bayinya, gelap malam yang sunyi, dan hujan rintik-rintik menemani kesedihan yang diderita Mila hari ini.

“Gareld!”

“GARELD!” teriak Mila dari tidurnya, ternyata semua yang dia alami itu mimpi, dia mengusap pelipisnya dan meminum air putih yang berada dimeja dengan tangan yang bergetar.

“Ada apa Mah!” teriak Vino menghampiri Mila.

“Ahhh tidak, tadi Mamah cuma mimpi buruk Aya kok,” ucap Mila mengontrolkan detak jantungnya.

Vino hanya mengangguk, “Kalau begitu Vino berangkat sekolah dulu ya Mah.”

Vino menyalami tangan Mila dan berlalu dari kamarnya untuk berangkat sekolah, Mila termenung mimpi yang selama ini menghilang kini datang kembali, Mila menatap kepergian anaknya dengan tatapan kosong.

“Gareld, mungkin sekarang kau sama seperti Vino, ahhh dimana kamu Gareld, Mamah sangat merindukanmu,” lirih Mila menjatuhkan air matanya.

Vino menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi, hari ini dia akan menjemput Bella, setelah tahu Bella adalah sahabat kecilnya, kini Vino tidak lagi menyuruh Bella ini-itu, malahan sekarang Vino lebih memprioritaskan Bella seperti ratu.

“Hey, udah lama?” tanya Bella menepuk pundak Vino dari belakang, alhasil Vino terkejut dibuatnya.

“Astaga Bell, lo kayak jin aja ada dimana-mana, baru aja gue mau manggil lo, eh udah ada aja disini,” cerocos Vino sambil menatap Bella jengah.

“How please, lo bilang gue jin, apa kabar lo yang kaya jelangkung, datang nggak diundang pulang tak-------”

“Gue bukan jelangkung, Onah,” ucap Vino memotong pembicaraan Bella, membuat dirinya ingin menggorok Vino sekarang juga.

ALVINO [SELESAI] Where stories live. Discover now