08. Pertanyaan Untuk Revan

6.2K 726 11
                                    

"DI PELANIN, BILANGNYA AH SAKIT,
DI CEPETIN BILANGNYA AH MANTAP, DALEM SAYANG—"

"Revannn" pekik wanita dengan tubuh sedikit gumpal tersebut. Bu Riana, guru biologi di kelasnya.

"Saya bu?"

"Barusan kamu ngapain?"

"Ehh— anuu itu tadi vidio tiktoknya ga sengaja kepencet bu" elak Revan seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ga usah bohong"

"Serius deh bu, itu tadi ga sengaja kepencet" bohong Revan seraya meringis pelan. Niat awalnya yang ingin bermain tiktok terpaksa kandas di tengah jalan. Menyedihkan sekali

"Kalau gitu coba ulangi apa yang baru aja ibu jelasin di depan" Ujar Bu Riana yang sukses membuat Revan kehilangan kata katanya. Bagaimana mau menjawab, jika dirinya saja tidak tau materi apa yang baru saja di jelaskan oleh sosok tersebut.

"Mampus lo, rasain tuhh" ledek Vano dengan sedikit berbisik

"Ahh mantap" Adrian ikut menimpali, mengabaikan jika saat ini sosok Revan tengah menatap horor kearah kedua sahabatnya.

"Revan!!" Panggil bu Riana lagi yang sukses membuat Revan hampir terjengkang.

"Kaget saya bu" ujar Revan seraya mengelus pelan dadanya. Takut takut jika jantungnya seketika berubah menjadi kura kura. Bahaya bukan?

"Jelaskan atau kamu  kamu jawab pertanyaan saya, dan saya harap jawaban kamu kali ini juga tidak ngawur seperti biasanya" bu Riana mengingatkan, sedangkan Revan? Laki laki itu hanya bisa menghela nafas pelan sebelum akhirnya mengangguk.

"Yaudah monggo atuh bu tanya tanya, rugi dong saya dapet juara satu di kelas tapi ga bisa jawab" sombong Revan yang sukses membuat seluruh penghuni kelas menertawainya.

"Juara satu dari belakang aja sombong lo" Vano meledeki

"Iri? Bilang bos"

"Sudah sudah, jangan ribut. Dan buat kamu Revan— dari apa yang ibu jelaskan tadi,  kamu masih ingat kan apa fungsi dari ginjal?"

"Ginjal?" Tanya Revan yang langsung di jawab anggukan pelan oleh bu Riana. Revan terlihat tengah berpikir sebelum akhirnya menunjukkam senyuman khas miliknya.

"Setau saya, fungsi ginjal itu buat di jual bu. Lumayan kan buat ngasilin duit? Habis itu uangnya bisa di pake beli Iphone 12" ujar Revan dengan santainya, mengabaikan jika saat ini seluruh penghuni kelas tengah menertawainya.

"Revan serius"

"Ya saya juga serius ibu, setau saya fungsi ginjal emang buat di jual kan?" Tanya Revan yang sukses membuat bu Riana menggelengkan kepalanya heran.

"Fungsi ginjal aja kamu gatau, apalagi  fungsi jantung. Saya jadi curiga, jangan jangan badan kamu aja yang disini—"

"Maklum lah bu, nyawanya Revan ketinggalan di jok motor"

"Asuu"

"Ga usah ngomong kasar lo, mending sekarang lo jawab tuh pertanyaan bu guru"

"Emang tadi pertanyaannya apa bu?" Tanya Revan dengan polosnya. Bu Riana menggeleng sebelum akhirnya kembali mengulang pertanyaannya.

"Jelaskan fungsi dari Jantung"

"Mana saya tau bu. Liat jantung aja belum, lagipula jiwa saya terlalu suci untuk membelah dada manusia" lagi, untuk kedua kalinya Revan sukses membuat tawa teman temannya seketika pecah.

Bu Riana menghela nafas pelan, terlalu malas untuk nengoreksi. Jadi sosoknya lebih memilih untuk melanjutkan kembali pertanyaanya. Dari lima pertanyaan yang ia siapkan, bahkan sampai saat ini belum ada yang benar sama sekali.

"Sebutkan hewan apa saja yang termasuk pemakan daging!"

"Vano sama Adrian" celetuk Revan santai. Sedangkan baik Vano maupun Adrian hanya bisa mengernyitkan alisnya bingung. Belum mengerti dengan apa yang baru saja Revan katakan.

"Mak— eh lo ngatain kita berdua hewan?" Pekik Vano, tepat setelah dirinya mulai menyadari kemana arah pembicaraan Revan.

"Apa yang di maksud dengan flora dan fauna?"

"Flora itu anaknya tetangga saya bu. Nama lengkapnya Flora Adikentung. Namanya kaya cowok ya bu? Tapi aslinya cewek kok. Cantik sih, tapi yagitu— udah lama diem di rumah sakit jiwa. Katanya sih ada gangguan mental gitu. Gatau deh karena apa, mungkin gara gara putus cinta kali ya? Heheheee. Oh iya, terus kalau si Fauna— mohon maaf ya bu. Saya belum kenal sama yang namanya Fauna. Jadi saya ga bisa jelasin deh ke ibu" ujar Revan polos, sosoknya bahkan terlihat begitu santai disaat teman temannya tengah berusaha mati matian untuk menahan tawanya. Apalagi disaat emosi Bu Riana sedang memuncak seperti sekarang.

"Sekali lagi Revan, ibu harap kamu bisa serius. Kalau tidak—"

"Iyaa iyaa, kali ini saya serius deh buk" balas Revan lengkap dengan cengiran tanpa dosa miliknya. Bu Riana menghela nafas pelan sebelum akhirnya melanjutkan pertanyaan terakhirnya.

"Sebutkan dan jelaskan 5 fungsi dari panca indra dalam tubuh manusia"

"Itu doang mah kecil buk. Gampang kali—
1. Mata berfungsi untuk melihat masa depan kita berdua
2. Mulut berfungsi untuk mengucapkan kata kata yang baik. Bukan malah di pake buat gibahin orang. Dosahhhh
3. Hidung berfungsi untuk mencium bau ketek teman. Kalau bau, kasik deodorant. Kalau wangi yaudah gausah di kasih
4. Telinga berfungsi untuk mendengarkan lagu lagu tiktok yang lagi trending. Contohnya Bale bale
5. Tang—"

"Udahh cukup, kamu ibu suruh serius malah becanda mulu" potong Bu Riana cepat. Tidak habis pikir dengan jalan pikiran Revan. Entah darimana sosok itu bisa mendapatkan jawaban sekonyol itu.

"Kenapa? Saya bener kan?" Tanya Revan polos

"Bener banget Van, sumpah lo itu selain pinter genius juga ya" celetuk Adrian lengkap dengan tawanya.

"Iyalahh, emangnya lo? Otak pas pas-an"

"Di puji tak terbang, di hina tak tumbang" sindir Vano yang sukses membuat seluruh penghuni kelas kembali tertawa untuk yang kesekian kalinya.

Karena jujur, baik Vano, Adrian dan tentunya Revan adalah salah satu spesies yang paling aneh di kelas tersebut. Ada saja kelakuan mereka yang sukses membuat semua orang geleng geleng kepala.

—Revan—

R E V A NWhere stories live. Discover now