Part 8

612 74 2
                                    

Keesokan paginya.......

Lila menggeledah isi kulkas dan rak dinding di area dapur. "Kok nggak ada makanan sama sekali?" menengok ke arah jam dinding, pukul 05.20. "Haduh... mana udah jam segini, mau masak pasti nggak sempet. Masak apaan juga? Nggak ada apa-apa," menggerutu pada diri sendiri.

Tuk,.. tuk,.. tuk,.. menggemah suara langkah kaki dari anak tangga. "Loh, kamu belum mandi Lila?" tanya Rendra sembari mengancingkan lengan kemeja kerjanya.

"Em... belum, Mas masih mau bikin sarapan. Tapi, ternyata nggak ada apa-apa di dapur."

Rendra terkekeh kecil, "Emanglah nggak ada apa-apa, Mas kan jarang masak. Tiap hari selalu makan diluar atau dikantor."

"Terus, Mas sarapan tiap hari juga dikantor?" mengerling.

"Mas cuma sarapan pakai roti sama minum kopi. Itu rotinya ada di meja makan," ujar Rendra mengarahkan pandangan ke ruang makan.

Menepuk kening. "Huft... di meja makan, kenapa aku nggak periksa kesitu dulu tadi?" batin Lila menghembuskan nafas kasar.

Menghela nafas pelan. "Terus kamu mau makan apa, Dek...? Eh, La?" tawar Rendra halus, mengelus puncak kepala Lila.

"Eh, enggak kok, Mas aku bisa makan apa aja! Em... Mas mau minum apa? Kopi ya! aku buatin dulu ya," ucap Lila bersambung.

"Eh, nggak usah, Mas bisa buat sendiri kok. Kamu mandi aja! Nanti terlambat sekolah," tolak Rendra tak enak.

"Enggak pa-pa, kok masih ada waktu siap-siap ke sekolah. Mas tunggu aja diruang makan!"

"Huft... ya udah, La." Menyudahi, Rendra menunggu di meja makan.

SMA Negeri II Bandung

Krringgggggg............ Bel pulang sekolah berbunyi.

"Lila..!" Rendra melambaikan tangan dari dalam mobil.

Tersenyum manis, dengan sesekali melonjakkan kaki Lila mendatangi Rendra. Tak tau mengapa, rasanya sumringah sekali sore ini. Setelah saat seharian menghabiskan waktu di sekolah, ia bisa melihat paras rupawan suaminya itu.

Lila membuka pintu dan duduk dikursi mobil depan. Mencium punggung tangan Rendra, "Makasih ya, Mas udah jemput sama anterin aku ke sekolah."

"Iya. Itu kan sudah menjadi tugas Mas sekarang, La. Emm... Kamu udah makan?"

Menggelengkan kepala, "Cuma makan siang tadi, Mas."

"Owh... Mumpung besok weekend kita dinner diluar yuk! sekalian belanja keperluan rumah," ajak Rendra.

"Tapi, aku kan masih pakai seragam sekolah."

Rendra menyeringai, "Tenang aja! nanti Mas beliin baju buat kamu."

"Oh... gitu. Iya deh, Mas," menyetujui.

Mendengar keputusan dari Lila, Rendra pun segera tancap gas melajukan mobil ke arah salah satu Mall yang ada di kawasan situ.

Resto & cafe

Dari balik ruang kaca bening tersiar gumaman yang lumayan ramai dengan dinampaki oleh lalu-lalang beberapa pelayan dan pengunjung resto. Di sanalah, di salah satu sisi bilik tertangkap pasangan modis tengah menikmati menu makan malam mereka.

Rendra dengan setelan kemeja putih dan balutan Jas hitamnya. Sedangkan Lila dengan setelan dress panjang maroon yang ia beli dari salah satu Mall sore tadi.

"Bagaimana sekolahmu?" tanya Rendra kemudian menyeruput secangkir cappucinonya.

"Baik, Mas. Tadi saja waktu kelas musik aku dapat nilai A lagi," ungkap Lila bangga.

Rendra & Lila [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt