Part 10

646 67 4
                                    

Rumah kediaman Rendra Atha Pratama

Redup cahaya lampu bagaikan samar-samar kemerlip bintang yang menyelimuti sunyi kegelapan. Silir-semilir angin malam berkesiur lembut menyusuri setiap apapun ia lintasi.

Begitulah suasana yang dirasakan gadis bermata bulat dengan rambut panjang terurainya kini. Matanya bertamasya mengamati pesona tiap bunga yang bermekaran cantik menghiasi panorama dari lantai balkon kamar.

Dari dalam kamar, Rendra yang memergoki akan pemandangan itu pun berjalan mendekat. "Lila?"

Membalikan badan, "iya, Mas?"

Mereka saling mendudukan diri di kursi panjang yang berada di balkon kamar tersebut. Tiba-tiba saja Rendra teringat akan hal yang ia bicarakan dengan adiknya, Dalinda tadi siang, "semua laki-laki itu sama saja,"  kata-kata itu, terngiang dikepala Rendra. Daripada terus memendam rasa keingintahuannya, bertekad ia untuk langsung bertanya kepada Lila, "La,"

"Hem?"

"Em... Menurut kamu, Mas Rendra itu gimana sih?" asal Rendra gerah.

"Gimana, gimana, Mas?" tanya Lila polos.

"Em... Maksudnya, perasaan kamu sama Mas itu gimana?" Rendra terus terang.

Lila kelabakan, "E... em, gimana ya, Mas. Kalau perasaan Mas Rendra sendiri sama Lila gimana?" balik bertanya.

Dan sekarang malah ganti Rendra yang kelabakan, "E... em. Ck, sudah lah, La," Rendra menetralkan suasana. Ia mengambil gitar yang sengaja ia tempatkan disisi kursi balkon.
Gitar yang sering menghibur dan menemani kala ia dilanda bosan dan jenuh jika biasanya berada dirumah sendirian.

Rendra memangku alat musik petiknya.

Lila membinarkan mata, "Wah... aku baru tau kalau ada gitar disini. Mas bisa main gitar juga?"

"Kolab, yuk!" ajak Rendra tersenyum.

Lila mengangguk penuh. Dan dengan luwes, Rendra lekas memetik senar alat musik legendarisnya.

Kamu Yang Kutunggu
(Afgan feat. Rossa)

Telah ku temukan yang aku impikan
Kamu yang sempurna
Segala kekurangan semua kelemahan
Kau jadikan cinta
Tanpamu aku tak bisa berjalan
Mencari cinta sejati tak ku temukan
Darimu aku bisa merasakan
Kesungguhan hati cinta yang sejati
Kamu dikirim Tuhan
Untuk melengkapiku tuk jaga hatiku
Kamu hasrat terindah untuk cintaku
Takkan cemas ku percaya kamu
Karena kau jaga tulus cintamu
Ternyata kamu yang ku tunggu
Segala kekurangan semua kelemahan
Kau jadikan cinta
Tanpamu aku tak bisa berjalan
Mencari cinta sejati tak ku temukan
Darimu aku bisa merasakan
Kesungguhan hati cinta yang sejati
Kamu dikirim Tuhan
Untuk melengkapiku tuk jaga hatiku
Kamu hasrat terindah untuk cintaku
Takkan cemas ku percaya kamu
Karena kau jaga tulus cintamu
Ternyata (ternyata oh)
Ternyata
Ternyata kamu yang ku tunggu.

Mereka begitu menghayati, ikut hanyut ke dalam setiap lirik lagu yang mereka nyanyikan tersebut. Masih terbawa oleh suasana, luput Rendra mendekatkan wajah pada Lila. Belum surut dalam haluannya jua, tercermin ranah Lila serupa mendekatkan wajah.

"Cup..!" sampai satu emosi saling tercurahkan dalam sebuah kecupan pada bibir mereka. Perlahan Rendra menarik wajahnya menjauhi Lila.

Terjaga dari pikiran masing-masing mereka tergagu, saling merutuki perbuatan satu sama lain.

Rendra & Lila [END]Where stories live. Discover now