Part 7

631 78 4
                                    

Krip, Krip, Krip, Krip... perlahan Lila membuka mata, mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. "Ya ampun aku ketiduran!" Panik ia tergoyong turun dari ranjang, berlari kecil, dan membuka knop pintu kamar.

Ceklekk!.. Lila terkesiap.

Datang-datang tak kalah terkejutnya juga, Rendra terbelalak di balik pintu

"Mas Rendra aku ketiduran, Mas kok nggak bangunin aku?"

"Maaf Mas gak enak mau bangunin kamu. Lagian kata ayah sama bunda kamu disuruh bermalam di sini," cetus Rendra enteng.

"Ha? Bermalam di sini!" bergumam lirih. Seraya menggaruk bingung kepala Lila kembali bertanya, "Haduh... Dalinda mana, Mas?"

"Itu dikamar sebelah," menunjuk dengan dagu.

Tergesa-gesa Lila mendekati pintu kamar Dalinda. Sungkan tapi gelisah, terpepet akhirnya ia memberanikan diri mengetuk pintu. Tok, tok, tok..,

"Nda...?"

Tok, tok, tok..,

"Dalinda...?"

Ceklekk!.. Pintu terbuka, "Eh, ada apa, La?" pekik Dalinda terheran.

"Nda, semalam aku ketiduran."

"Terus?"

"Sekarang kan masuk sekolah, terus gimana baju ku? buku ku?" resah Lila sedikit pening.

"Oh... gitu. Pakai baju SMA nya kak Mega dulu aja gimana?" Dalinda menawarkan.

"Ha! Memangnya ada?"

"Ada kok, ayo aku anterin pinjam!" ajak Dalinda menarik tangan Lila.

Lila menahan. "Terus bukunya gimana, Nda?"

"Itu gampang, nanti kita bisa sebuku kan dikelas!" tuntasnya.

Akhirnya Lila menuruti ajakan Dalinda. Setelah berganti pakaian mereka langsung turun ke bawah untuk sarapan bersama. Karna Pratama mengambil cuti ke kantor hari ini ia meminta supir pribadinya untuk mengantar Dalinda dan Lila pergi ke sekolah.

SMA Negeri II Bandung

Krringgggggg....................... Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa-siswi SMA Negeri II Bandung keluar dari kelas masing-masing. Begitu pula dengan Lila dan Dalinda, dari gerbang sekolah mereka bergandengan menuju sopir pribadi Pratama yang beberapa menit lalu sudah menunggu di tempat.

Hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba, "La!" terdengar seruan dari seberang.

Seketika Lila menoleh. "Mas Rendra!" kejutnya. Menghampiri Rendra, "Mas Rendra kok disini?"

"Ayo, pulang sama Mas!"

Lila menggigit bibir bawahnya, melempar pandang ke arah Dalinda.

"Dalinda, Lila pulang sama Kakak. Kamu duluan aja!" sahut Rendra pada adiknya.

"Oh iya, Kak. Aku pulang dulu, bye Kak, bye Lila," Dalinda melambaikan tangan, masuk, kemudian memutar setir meninggalkan sekolah.

Tak berketip Lila mengawasi kendaraan Dalinda yang mulai kabut menjauh.

"Ayo masuk!" pintah Rendra.

"Iya, Mas," buyar Lila mengangguk, membuka pintu dan duduk dikursi mobil depan.

Beberapa menit mereka menghabiskan waktu di jalanan. Lila mulai memecah keheningan, "Kita mau kemana, Mas?"

"Kerumah ayah sama bunda" jawab Rendra simpul. "Barang-barang kamu nggak ada yang ketinggalan kan dirumah papa?"

"Gak ada, Mas cuma gaun pengantin semalam."

Kediaman rumah warisan mendiang Ayah dari Kristanto

Tok, tok, tok.....

Ceklekk!... Marlina membuka pintu. "Lila, eh.., Nak Rendra!" terperangah.

Lila dan Rendra bergantian mencium tangan wanita itu.

Marlina memperkenankan keduanya masuk.

"Bunda kok nggak bangunin aku sih kemarin?" sela Lila memanyunkan bibir.

"Maaf ya, La," Marlina tersenyum lembut mengelus puncak kepala Lila.

"Ayah kerja, Bun?" Lila melongok ke ruang belakang.

"Enggak. Ayah istirahat di kamar tuh. Bentar Bunda panggilin." Hendak beralih pergi. "Oh iya, Nak Rendra mau minum apa, kopi, teh, atau yang lain?"

"Kopi aja, Bunda," jawab Rendra sopan.

Beberapa menit kemudian Kristanto keluar, disusul oleh Marlina dengan membawakan secangkir kopi dari arah dapur.

"Eh.., Lila dan Nak Rendra," sambut Kristanto ramah.

"Iya, Yah," Rendra mengambil, mencium punggung tangan Kristanto.

"Ngomong-ngomong kalian habis dari mana?" Kristanto basa-basi.

"Habis jemput Lila pulang sekolah, Yah sekalian mampir anterin ambil barang," jelas Rendra. "Ehem, Sst.., Lila kamu kemasi barang-barang! habis ini kita pulang," bisik Rendra pada Lila.

"Pulang kemana, Mas?" pekiknya bertanya-tanya. Serempak Marlina dan Kristanto menatap Lila.

"Ke rumah," jawab Rendra polos.

Kristanto mencoba menjelaskan, "Em... Jadi gini, Lila mulai sekarang kamu tinggal serumah dengan Mas Rendra. Kalian kan sudah sah menjadi suami istri, jadi mulai sekarang Mas Rendra yang bertanggung jawab atas dirimu."

"Tap, tapi, Yah-"

"Sayang... sudah, kasihan Mas Rendra pasti capek. Semalaman kemarin ia tidak tidur sebab membicarakan hal ini sama Ayah, Bunda. Sekarang, Lila rapikan barang-barang Lila biar kalian bisa cepet pulang terus Mas Rendra bisa cepet istirahat!" potong Marlina menuturkan.

Lila menghela nafas pelan, "Baiklah, Bun. Kalau begitu Lila kemasi barang-barang dulu," beranjak meninggalkan ruang tamu.

Bandung
Kediaman rumah Rendra Atha Pratama

Ceklekk!... Pintu utama terbuka.

"Ini rumah Mas Rendra?" Lila terkesima, pandangannya memutari sekeliling. Besar, seperti rumahnya yang ada di Surabaya dulu, kalimat itu yang mewakili pendapatan Lila. Wow... Suaminya masih sangat muda, tetapi sudah mempunyai rumah pribadi sebesar ini.

"Iya, Lila ini rumah Mas, rumah kamu juga," Rendra menambahkan. "Ayo masuk!" memerintah, membiarkan gadis itu berjalan mendahului.

Tepat dimana kamar utama berada, disana Lila menempatkan barang-barang yang ia usung dari rumah.

Sementara Rendra langsung merebahkan tubuh di atas ranjang, terpejam matanya tanpa persetujuan.

Selesai merapikan barang-barang Lila pun turut menyusul ke atas ranjang, membaringkankan tubuh. Di tatap lekat wajah suaminya itu, "Hah... Mas Rendra, dari awal kamu selalu memperlakukanku dengan manis. Kamu tampan, mapan, dan sangat baik padaku. Kamu sempurna, aku merasa tidak pantas memilikimu. Aku ini cuma gadis manja yang selalu menggantungkan diri pada orang tua," sontak tersirat rasa kekecewaan dibenak Lila.

***

Terimakasih bagi para pembaca yang sudah membaca part ini.

Maaf kalau ceritanya kurang bagus. Tapi kalau kalian suka, jangan lupa tinggalin vote dan komen ya! Jadi, kalau author tau kalian suka sama ceritanya. Nanti author bisa up sampai tamat.

#Salam untuk para readerku🌹🧡🧡

Rendra & Lila [END]Where stories live. Discover now