Part 32

517 36 0
                                    

Kantor pusat perusahaan Pratama

Bruk..! Pandu menumpuk map berisi lembaran dokumen penting ke atas meja kerja Lila.

Lila mengeryitkan mata. "Ada apa, Ndu?"

"Anterin ini ke ruangan Bos, ya. Sekalian bujuk dia buat makan siang!"

Nah, sekarang Rendra mempunyai dua orang Sekretaris di kantornya. Pandu bertugas mengurus keperluan perusahaan dan Lila bertugas mengurus keperluan pribadi Rendra.

Lila menggaruk tengkuk. "Em... kenapa nggak kamu aja?"
Jika dirumah rasanya biasa. Tapi, ntah mengapa saat dikantor Lila merasa segan untuk bersitatap dengan Bosnya itu.

"Tadi udah aku suruh makan siang, katanya bentar-bentar terus. Siapa tau kalau kamu yang bujuk dianya mau. Sekalian anterin nih berkas, capek aku bolak-balik, La!"

"Oh... gitu. Ya udah deh, Ndu."

***

Tok, tok, tok...

"Masuk!"

"Ini berkas dari Pandu, Tuan," cakap Lila menaruh map di atas meja kerja Rendra.

Sedangkan Rendra, masih saja berkutik didepan laptopnya.

"Tuan, ini sudah masuk jam makan siang. Saya sarankan Tuan untuk istirahat dulu."

"Masih banyak pekerjaan," singkat Rendra tak beralih dari laptop.

Lila tetap saja mencagak disana. Sebenarnya, ia tidak ingin memaksa Rendra. Tapi disamping itu, ia juga peduli akan kesehatan suaminya.

"Em... Mas Rendra," cetus Lila canggung.

Rendra menghentikan aktivitas mengetiknya, melorok gadis itu dengan tatapan bertanya.

"Mas Rendra makan, ya! Kalau telat makan, nanti Mas Rendra sakit. Aku bawain makanan kesini, ya?"

Rendra menghela nafas, "Terserah deh."

Lila tersenyum.

5 menit kemudian, Lila kembali ke dalam ruangan sembari menenteng sekotak bekal yang ia bawa dari rumah.

"Ini, Tuan." Meletakkan kotak bekal ke atas meja Rendra.

Rendra hanya mengangguk fokus pada layar laptopnya.

Tik, tok... Tik, tok... Tik, tok...
Menunggu, tak sabar Lila langsung menarik kursi dan mendudukkan dirinya di samping Rendra. Dibuka penutup bekal lalu disodorkan sesendok makanan pada pria disebelahnya.

Seketika Rendra menatap Lila, kemudian dengan menurut akhirnya ia membuka mulut.

Kediaman rumah Rendra Atha Pratama

Lila menengok jam dinding kamar, pukul 20.00. "Mas Rendra kok belum pulang-pulang, ya?"

Lila tau hari ini memang sedang banyak pekerjaan di kantor. Karena sudah menyelesaikan pekerjaannya dan tidak ada jam tambahan kerja juga. Jadi, Lila memilih untuk pulang duluan dan menunggu Rendra di rumah.

Sudah lewat jam makan malam, dirasa cacing-cacing yang ada diperutnya sudah mulai mendemo. Maka dari itu Lila memutuskan untuk makan saja sambil menanti Rendra.

Sepiring porsi makanan tandas dilahap Lila. Tetapi, masih tidak ada tanda-tanda akan kehadiran suaminya. "Em... apa Mas Rendra belum selesai ya sama pekerjaannya? Tapi, seharusnya kan tidak pulang selarut ini."

Lila memperhatikan Bi Ami yang tengah membereskan meja makan. "Bi Ami, kok Mas Rendra belum pulang-pulang ya?"

"Nggak tau, Non. Waktu Non Lila masih di Singapura, Tuan Rendra juga sering pulang larut malam."

Rendra & Lila [END]Where stories live. Discover now