Part 9

554 70 2
                                    

Lila menyajikan semangkuk sup dan secangkir kopi panas diatas meja makan. "Akhirnya selesai juga, semoga saja Mas Rendra suka dan nggak ngambek lagi soal semalam." Ia mengangkat kepala menatap jam dinding, pukul 06.15. "Mas Rendra udah bangun apa belom, ya?" bergumam pada dirinya sendiri.

Saat Lila hendak membesuk ke lantai atas.

Tuk,.. Tuk,.. Tuk,.. menggema suara langkah kaki dari anak tangga. Lila berlari kecil menghampiri, "Mas Rendra, makan yuk! Aku udah masak buat Mas Rendra," ajaknya menggandeng lengan Rendra.

"Kamu masak apa, Lila?" Rendra penasaran.

"Udah Mas lihat aja!"

Setelah saling duduk berhadapan di meja makan. Lila menaruh nasi di kedua piring masing-masing, dan tidak lupa pula mengambilkan sayuran sup yang telah ia hidangkan tadi untuk Rendra dan dirinya sendiri.

"Gimana sup nya, Mas?" Lila menunggu jawaban.

"Enak kok, La ternyata kamu bisa masak juga!" ungkapnya jujur.

Memang, menurut Lila makanan yang ia masak cukup lumayan rasanya, untuk Lila yang selama ini jarang sekali memasak atau bahkan tidak pandai memasak.

"Syukurlah kalau Mas suka," Lila tersenyum lega.

***

Diruang keluarga. Klik, klik, klik..! seraya menjelajahi siaran layar Lila memencet-mencet tombol remot televisi. Menghembuskan nafas kasar, "Huft... tidak ada acara yang bagus."

Sementara Rendra yang baru saja keluar dari ruang kerjanya berjalan mendatangi, "Kamu bosen, ya?" mengelus pelan puncak kepala Lila.

"Ke rumah papa mau nggak?"

"Beneran, Mas?"

Mengangguk, "Ada masalah pekerjaan yang mau Mas omongin sama papa. Sana ganti baju! Mas siapin mobil dulu."

"Siap, Mas!" seru Lila semangat, beranjak menuju ke kamar atas.

Rumah kediaman keluarga Pratama

Tok, tok, tok...

Ceklekk!.. Pratama membukakan pintu, bergantian Rendra dan Lila mencium punggung tangan Pratama. "Ayo, ayo, silahkan masuk!"

Mereka pun segera masuk ke dalam rumah dan mendudukkan diri dikursi tamu.

"Bagaimana kabar kalian, Lila, Rendra?"

"Syukur kabar kami baik-baik saja, Pa," jawab Rendra.

"Benar, Pa," Lila menimpali.

"Syukurlah kalau begitu, Papa harap tidak ada halangan apa-apa dalam keluarga kalian."

"Em... iya, Pa," lirih Rendra dan Lila.

Samar-samar menangkap gumaman dari lantai bawah Dalinda mengambil niat untuk memastikan siapa yang sedang bertamu ria kerumahnya. "Eh, Lila, Kak Rendra!" sambut Dalinda. "Kapan kalian datang?" menyalami Kakak dan Kakak iparnya itu.

"Baru aja, Nda," ujar Lila.

"Kebetulan, ada yang pengen Rendra omongin sama Papa. Dalinda kamu temenin Lila dulu, ya!" pinta Rendra pada adiknya.

"Iya, Kak tenang aja," singkap Dalinda.

Rendra dan Pratama pun naik menuju ke ruangan kerja Pratama meninggalkan Lila dan Dalinda berdua.

Rendra & Lila [END]Where stories live. Discover now