27. About Me

2.3K 390 192
                                    

Siapkan hati kalian:)









⚠17+⚠



























"Dalam hidup ada rasa manis dan juga rasa Pahit. Terkadang kita harus merasakan Rasa pahit untuk bisa benar-benar merasakan rasa manis ketika datang kepada kita..."

~Huang Renjun~

|
|
|
Happy Reading❤
|
|
|

Bruk-!

Saerin meringis kala lututnya menyentuh aspal. Lagi, dirinya terjatuh dan tasnya terlempar hanya karna kakinya menginjak sebuah batu.

"Ssssh, sakit jingan!" Umpatnya pelan. Samar-samar ia mendengar langkah kaki mendekatinya.

Posisinya saat ini berjalan dari halte menuju Rumah sakit yang tak jauh di depannya.

"Nak, kamu gapapa?" Sebias suara bariton dari pria paruh baya mengalihkan atensi Saerin.

Pria berjas itu meraih tas kembung yang penuh dengan pakaian itu. Lalu membantu Saerin untuk berdiri.

"Makasih om, sekali lagi makasih!" Ujar Saerin sambil membungkuk.

Pria paruh baya yang tampak gagah dengan stelan itu tersenyum "Iya, kamu kenapa bawa tas sebesar ini? Mau kemana?"

Saerin menunduk, sebelumnya memang ia sudah yakin Pria paruh baya di hadapannya itu orang baik.

"Mau ke Rumah sakit."

"Lho? Emang kamu sakit?"

"Enggak Om, mau temenin separuh saya." Mendengar jawaban gadis Kecil dihadapan, pria itu kontan terdiam.

Sefruit bayangan wajah terekam di otaknya.

"Mau kemana?"

"Mau nganterin makanan ke kantor separuh saya..."

Pria itu bergeming,embuat Saerin terbingung.

"Om? Kenapa ya? Aku mau ke Rumah sakit, lumayan buru-buru."

Pria itu tersadar lantas tersenyum, "Mau Om anter? Kebetulan Om juga mau ketemu sama dokter disana."

Saerin berfikir, sebenarnya memang ia harus berhati-hati. Walaupun instingnya yang kuat itu mengatakan bahwa Pria paruh baya dihadapannya Orang Baik.

Mengerti dengan terdiam nya anak gadis itu, sontak pria itu terkekeh "Gapapa, Om gak jahat. Om janji bakal Anterin Kamu sampai ruangan—separuhnya kamu."

Saerin mengangguk yakin, lalu ia berjalan mendahului Pria itu. Dibalas kekehan dari pria berusia 40 tahun itu.

"Om ini, darimana ya?" Tanya Saerin, terdengar Menggumam. Namun, jelas saja masih terdengar Oleh pria paruh baya itu.

"Dari Busan, ke Seoul cuma mau cari udara segar aja." Jawab nya.

"Loh, bukannya di Busan juga ada udaranya ya?" Tanya Saerin polos. Sontak saja Pria itu tergelak, "Iya, tapi gak sesegar di Seoul menurut saya."

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Where stories live. Discover now