06. M.r Hwang

2.7K 444 136
                                    

"Kesepakatan tetap kesepakatan, M.R Hwang"
~Jaemin~

|
|
|

Pria bertopi itu menghela nafas ketika melihat sepasang sepatu di depan rumah nya.

Hari ini mungkin akan menjadi hari yang paling melelahkan. Perlahan ia membuka pintu nya, pertama kali yang ia lihat adalah melihat pria berisi yang sedang berdiri.

Ruang tamu tampak berantakan, botol alkohol berserakan dimana-mana. Dan Bau minuman tercium Indra penciuman nya.


Shin Dong-hee

Paman nya, mungkin saja sedang menunggu kedatangan nya.

"Darimana saja kamu?" Tanya sang paman. Ia menuliskan sesuatu di sticky notes, lalu menyerahkan nya pada sang paman.

'Aku dari toko buku'

"Kamu kerja kan? Mana uang nya, paman mau bayar utang"

Astaga! Demi apapun Renjun tidak memiliki sepeserpun. Dia hanya punya uang simpanan untuk bayar SPP sekolah nya.

Ia mengibaskan kedua tangan nya, lalu buru-buru mengambil langkah meninggalkan sang paman yang tengah mabuk.

Bruk

Ia meringis kesakitan, Shindong mendorong nya hingga menabrak dinding. Punggung nya terasa remuk.Topi nya terpental.

Tanpa aba-aba Shindong menjambak rambut halus Renjun lalu menyeretnya menuju kamar mandi.

"Paman, hentikan"

"Tidak tau diri! Kamu dibesarkan saya, tapi sekarang kamu gak kasih saya uang!"

Renjun memejamkan matanya, cengkraman Shindong pada rambut nya benar-benar membuat kepalanya menjadi pening.

Air keran kini menggenangi westafel yang sempat di sumbat aliran nya. Setelah penuh, Shindong menekan kepala Renjun hingga tenggelam.

Renjun sudah terbiasa, jadi ia hanya perlu tahan nafas. Dada nya tertekan, ia berusaha tenang. Pasokan oksigen benar-benar menipis, ia mulai berontak.

Shindong mengangkat kepala keponakan nya. Renjun mengambil nafas dengan terengah-engah.

"Berikan uang nya! Atau kamu saya habisi!"

Renjun menggeleng cepat. Paman nya tidak boleh tau tentang uang nya yang berada di balik figura Sang bunda.

Shindong kembali menyeret Renjun, lalu ia mengambil sapu.

Buk

Buk

Buk

Tanpa ampun Shindong memukuli tubuh Renjun yang terbaring. Demi apapun, Sapu tidak main-main.

Hingga di rasakan nya pukulan terkeras mendarat di perut nya. Ia memuntahkan darah.

Teras Putih kini di lumuri banyak darah. Perih dan sakit di seluruh tubuh nya, mungkin saja tidak banyak kulit nya terkelupas.

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang