11. Reasons To Smile

2.1K 386 52
                                    

"Bahkan, jika kehidupan memberimu seribu alasan untuk Menangis, maka kamu perlu menemukan Satu alasan untuk tersenyum"
~Renjun~
|
|
|

"Dek, ada temen kamu tuh di bawah."

Aku menoleh, mendapati kak Taeyong yang berdiri di ambang pintu.

"Siapa?"

"Gak tau, ada 4 orang. Satu cewek." Jawab Kak Taeyong. Aku mengangguk, lalu berjalan keluar. Di bawah, tepatnya di Ruang tamu, Ada 4 orang yang tak asing bagi ku.

Ada Soobin, Yeji, bomin, dan juga jihoon. Terlihat bunda yang sedang menyiapkan minuman dan beberapa camilan pada mereka.

"Lho! Kok gak bilang sih mau kesini?" Tanya ku sambil duduk di sebelah Yeji. Gadis bermata tajam itu kali ini terlihat lebih baik.

"Tau tuh, tiang satu ini maksa! Mana ke Rumah gue langsung, kan gue belom mandi." Cebik Yeji.

"Iya, kita bicarain disini aja, pertemuan panitia hari ini di liburin sama gue." Jawab Soobin.

"Makhluk satu ini beneran gak ada akhlak deh, ke Rumah gue gedor pintu sambil teriak kalo dia mau ngambil kaset. Pan Bodohh!" Kata Boomin menunjuk Jihoon.

Jihoon hanya Meringis "Kan biar cepet atuh"

"Ya jangan ambil kaset juga, dikira nanti kaset apa coba!" Bomin lagi-lagi mendelik pada Jihoon yang menatap nya sambil memasang cengiran khas nya.

"Udah udah! Kita bahas sekarang" lerai Soobin.

"Rin, Jaemin hari ini gak bakal kesini kan?" Tanya Soobin padaku. Ku fikir, sepertinya tidak akan. Mengingat Aku yang sama sekali tidak ingin melihat Jaemin.

"Gak deh kayak nya. Aman lah." Jawab ku.

"Jadi gini ya, ji. Lo sempet ninggalin berkas gak? Atau Lo titip? Terakhir nya gimana?" Kali ini Soobin bertanya pada Yeji. Gadis itu menghela nafas.

"Gue tu terakhir di Rumah lah. Begadang nyalin ke bentuk Dokumen. Paginya gue udah serahin ke Pak Namjoon" jelas Yeji.

Kami terdiam mendengar penjelasan Yeji, sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Seperti nya sebelum pak Namjoon memeriksa Dokumen, ada seseorang atau siapa yang berani masuk ke ruangan Pak Namjoon lalu mengubah tulisan nya.

"Pas Lo nyerahin pak Namjoon nya ada gak?" Tanya Jihoon, mewakili ku.

"Enggak, dia lagi sarapan di Kantin. Gue disuruh simpen aja di meja nya." Jawab Yeji.

"Lo ada cerita gak sih, tentang Event ini ke orang lain selain panitia atau Osis?" Kali ini Bomin yang bertanya. Aku hanya sesekali memerhatikan mereka.

"Enggak, gue cuma cerita ke Panitia sama Osis. Udah, dan mengenai gue mau nyerahin ini ke Pak Namjoon itu pasti udah pada tau Semua panitia" Yeji menarik nafas nya panjang.

"Pelaku nya orang dalam." Ujar Soobin tiba-tiba.

"Lo sepemikiran sama gue." Aku sependapat dengan Soobin. Semua ini direncanakan.

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Where stories live. Discover now