24. The Last Snow

2.2K 350 100
                                    

"Jaemin, kini saatnya Sang Hujan menahan Mentari..."

~Huang Renjun~
.
.
.
Happy Reading!~
.
.
.
WARN! LONG PART!~
Siapkan popcorn, kalo bosen skip aja💚😘

Disini juga sudut pandang Saerin ditiadakan. Dan cuma ada sudut pandang dari Author...

Jika ada ketidak tepatan waktu,tempat, atau suatu sistem. Dimohon maaf, karna Aku gak tau:) jadi kubuat akal-akalan aku aja..

Jangan Sider ya:'))

So, Happy Reading...





































"Sayang!" Gadis itu terperanjat kecil, lalu menoleh pada Na Jaemin, kekasihnya.

"Hmm?"

"Kamu kenapa sih? Ngelamun aja Daritadi."

Ah, memang benar. Sepanjang jalan menuju rumah Saerin . Gadis itu tidak membuka suara sedikitpun. Karna memikirkan kejadian 3 jam yang lalu di UKS,

Bersama Renjun. Errrrr

Gadis itu menggeleng refleks "Hah? Gak kok, cuma capek aja."

"Kaki kamu gimana? Baikan?" Tanya Jaemin.

"Iya udah kok." Jawabnya, sambil melirik kaki yang sudah berbalutkan perban.

Tadi, setelah kejadian di UKS mereka-saerin dan Renjun-sedikit canggung.

Saerin tak dapat berfikir apapun saat itu, dan Renjun yang salah tingkah. Akh! Astaga bahkan pipi Gadis Manis itu masih merasakan bibir Renjun yang-

Cukup!

"Udah sampe!" Seru Jaemin. Saerin melongokan kepalanya keluar jendela.

"Yaudah, makasih ya. Kamu langsung pulang, mandi, ganti baju, jangan lupa minum susu yang aku buatin pagi tadi, angetin aja ya."

Jaemin tersenyum ia mendekati gadisnya lalu detik selanjutnya bibir Na Jaemin mendarat di Bibir kecil Gadisnya.

Saerun terdiam, otaknya memutar kejadian di UKS.

Jaemin menjauhkan wajahnya dari wajah Saerin, menatap sang gadis yang sedang terdiam.

"Aku sayang kamu, makasih perhatiannya."

Mencelos, Saerin tentunya merasa bersalah pada jaemin. Bagaimanapun Jaemin masih menyandang sebagai kekasihnya.

Dan dengan kurang ajarnya tadi-

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Where stories live. Discover now