34. The Days Without her

1.5K 316 385
                                    

In the next life, everyone will find me in a more violent character. . .

-Lee Saerin

Happy reading

Jika saat itu, Jeon Somi akan tersenyum ketika menemukan kembali Sahabatnya.

Namun, berbeda untuk kali ini. Dia hampir gila sesaat melihat kabar dari Sekolah.

Teman-teman nya ramai menghubungi Nomornya, memberitahu akan Perginya Lee Saerin.

Somi bahkan baru saja membaca pesan manis dari Lee saerin.

Demi apapun, Jeon Somi benar-benar tidak menduga hal ini. Terlalu mendadak, dan hal itu membuat nya kian rapuh.

Seperti sekarang, ia hanya bisa mematung di hadapan pintu kaca besar itu. Menampakkan Sahabatnya, terbaring di atas brankar dengan tubuh nyaris tanpa Pucat.

Jeon Somi kali ini benar-benar berharap, bahwa alat yang masih belum terlepas itu, menunjukkan keajaibannya.

Jeon Somi berharap, Mata itu terbuka, dan perlahan menoleh ke arahnya.

Dan, Banyak harapan-harapan lainnya...

Namun, sepertinya ekspetasi menerbangkannya hingga Suatu realita mampu menjatuhkannya . . .

"S-som?"

Somi tidak menggubris panggilan itu. Tanpa menolehpun ia tahu bahwa itu adalah Felix Lee.

"Som, plis jangan kayak gini."

Bahkan, Felix Lee yang sekarang, seperti bukan Felix Lee di sekolah.

Pria itu menangis, pertama kali dia datang, dia sudah menangis.

"Somi, Ayo duduk dulu. Lo gabisa kayak gini."

Somi menoleh perlahan, mendapati wajah merah Felix.
"K-kenapa? Saerin pasti nunggu gue, gue-hiks lagi mau ketemu sama dia."

Felix tak kuasa menahan air matanya, dia tak tanggung-tanggung menumpahkan air matanya di hadapan Somi.

"Iya, ayo Lo istirahat dulu. Ini udah larut."

Somi dengan langkah lunglai, menuruti perkataan Felix.

Bersamaan denga itu, Haechan, Jeno, soobin datang. Sorot mata mereka, terluka, kehilangan, dan kosong.

Somi Mendonggak, "G-gimana? Kita bahkan belom nyari dia t-tapi, di-dia hiks dia malah pergi. Saerin marah ya sama aku? Hah? Marah ya?"

Jeno memeluk Somi, membiarkan gadis itu terisak keras di dadanya.
"Gapapa, Saerin gak pergi."

Soobin berjongkok, dia ikut memeluk Somi, mengusap pelan rambut gadis itu.

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Where stories live. Discover now