23. Event pt.2

1.6K 342 59
                                    

"Kamu harus pulang, jangan terus menerus berteduh padaku..."

~Huang Renjun~




Happy Reading


Pria Huang itu tergeletak di atas dinginnya Lantai sekolah. Dirinya terkunci-ralat! Tepatnya Dikunci.

Rintihan kecil keluar dari bibir bergetar nya. Tangannya mengusak pelan kepala nya yang terasa pening.

Matanya terbelalak kala melihat simbahan darah di tangannya. Lalu ia melirik Lantai yang kotor oleh darah bercampur air hingga mengalir.

Kondisinya sudah tidak dapat di perbaiki lagi, Baju nya basah dan kotor. Kepalanya terluka akibat benturan di sudut Westafel, juga luka-luka lain yang tak kalah perih ia rasakan.

"Event!! Jam berapa ini?" Batinnya, ia melihat ke arah luar jendela yang terlihat sudah gelap.

Suara riuh terdengar oleh Indra pendengaran nya. Langsung saja Ia bangkit dan berusaha membuka pintunya.

Sangat sulit, karna Pintu itu terkunci di luar. Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Tubuh itu mendobrak Pintu toilet.

Brak!

Brak!

Brak!!

Ia gagal. Renjun tidak menyerah. Ia mencari barang-barang yang setidaknya mampu membuka pintu terkunci.

Sebelum itu, ia menghampiri wetafel dan mencuci noda darah di wajahnya. Tidak lupa mengusap kemeja nya yang kotor, penuh darah juga.

Bagaimanapun ia harus tetap tampil dengan Saerin. Beruntung Pria itu tidak membunuhnya, hanya saja pria itu memukulinya tanpa ampun.

Renjun menatap pantulan dirinya di depan cermin. Tidak disadari dirinya sendiri, ia terisak kecil.

Merindukan sang bunda, ingin bertemu Ayah, dan ia ingin bertemu Lee Saerin.

Renjun tak membuang waktu, ia mengusap kasar wajahnya lalu menggapai barang apapun untuk Membuka pintunya.

Bruakh!

Brugh!

Lagi, Gagal. Renjun menggedor-gedor pintu itu, berharap seseorang mendengar dan menolongnya keluar dari sana.

Ternyata memang Tuhan menyayanginya, Renjun mendengar suara seseorang di depan.

"Eh, anjir kok dikunci?"

Tok tok tok

Tok tok tok

Renjun dengan segera mengetuk pintu itu.

"WOYYY! Siapa?" Ucap suara itu, sambil berusaha membuka pintu.

Renjun mencari cara agar orang itu tahu bahwa ada dia di dalam toilet.

Ia pun mengambil buku Diary Moomin nya, lalu membuka Lembaran apapun agar bisa dimengerti.

Renjun mendorong Buku itu melalui bawah pintu toilet yang berlubang.

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang