16. Bad Day

1.8K 358 14
                                    

"Dari Banyaknya Jutaan makhluk di muka bumi ini, mengapa justru kamu memilih diriku yang tidak sempurna?"
~Huang Renjun~



Happy Reading💚


Hari ini semua murid di kumpulkan ke sekolah. Entah ada acara apa, namun yang pasti tetap menjalankan Peraturan mengingat hari masih Turun salju.

Renjun sebenarnya hari ini sudah di perbolehkan pulang, karna Luka di kepalanya tidak separah yang aku fikirkan ternyata.

Namun, dengan catatan dirinya harus banyak istirahat, jangan sampai kepalanya terbentur apapun, dan meminum vitamin.

Pagi aku terpaksa meninggalkan Renjun di Rumah sakit. Karna syukurlah bunda yang menjaganya sekarang. Sampai Siang nanti, ia akan pulang dari Rumah sakit.

Pak Siwon? Ia akan menjenguk Renjun lagi nanti. Mengenai keluarga Renjun, aku tidak tau.

Belum ada yang datang lagi selain aku, Bunda, kak Taeyong, dan Pak Siwon.

Aku menghela Nafas, memainkan ujung Coat ku yang membalut seragam sekolah.

Di sekolah Nampak sudah ramai, Mungkin mereka merindukan sekolah ini.

Event sudah dekat, tapi apa yang membuat semua murid dikumpulkan lagi?

Persiapan? Tidak usah ditanyakan lagi, sudah sangat matang dari hari hari lalu. Mungkin hanya penampilan ku saja.

Rencana ingin Menari dengan Renjun, namun Justru dirinya Mengalami kecelakaan seperti ini.

"SAERIN!?"

Aku menoleh kmmendapati Suara familiar memanggil namaku. Benar saja, Dia Somi.

Ah! ada Haechan, Jeno, dan Soobin Di belakang nya.

Dimana Jaemin? Apakah dia belum datang?

"Gimana keadaan Renjun?" Tanya Soobin.

Aku tersenyum "Baik kok, Udah diizinin buat pulang."

Aku lega, setidaknya ada beberapa Orang yang peduli pada Renjun.

"Oh ya! Balet Lo, Udah hapal kan?" Tanya Somi. Aku mengangguk walau sedikit ragu.

"Ayo dong, ke Kantin. Belum bel nih, sarapan dulu." Ajak Haechan.

Kami menyetujuinya, lalu berjalan beriringan. Hari ini mungkin hanya akan ada Pengumuman sekilas Event. Jadi ada kemungkinan Jam Masuk berubah.

Saat di koridor, jalan kami-ah! Tepatnya Aku. Dihadang oleh sebuah Tubuh Tinggi.

Langkah kami spontan berhenti, bersamaan dengan langkah ku yang terpaksa berhenti. Aku mendonggak, setelah mengetahui siapa Oknum itu, tatapan ku berubah menjadi sorot marah.

"Kenapa, Hyunjin?" Tanya Jeno. Mereka Agak siaga.

Hyunjin tertawa sarkas "Tenang bro, gue cuma ada urusan sama Cewek ini." Ia melirik ku.

Aku menatap sembarang arah, menghindari kontak mata dari Hyunjin.

"Disini aja." Ujar Soobin.

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Where stories live. Discover now