17.Distance and boundaries

1.7K 330 73
                                    

"Coba dulu, jangan menyakiti keduanya. Cukup satu, dan itu aku..."

~Huang Renjun~

|
|
|
HAPPY READING<3
|
|
|

Warning⚠
16+ mohon berbijak

"Aaaaak!" Aku memekik kegirangan setelah mendengar ucapan Soobin.

"JADI RENJUN BOLEH NARI SAMA GUE!?"

Soobin menutupi kedua telinganya oleh kedua tangannya. Sedangkan Renjun hanya terkekeh.

Aku mengacak-acak Surai Soobin "Makasih makasihhhhhh!"

Lalu aku mencubit pipi Soobin, membuat sang empu mengerang kesakitan "Sakit tol*l!"

Aku meringis lalu menggandeng tangan Renjun untuk meninggalkan ruangan itu. Sebelum nya, Renjun membungkuk sopan tanda terimakasih pada Soobin.

"Aaaaaaakkk akhirnya, sebuah moment sebentar lagi tercipta." Ucapku, melirik Renjun.

Telinganya memerah, aku terkekeh melihatnya lalu mencubit pipi kanan nya.

"Kamu lucu ya." Ujarku semakin membuatnya Salah tingkah.

"Nanti ada yang lihat, ntar dikira selingkuh."

Aku tergelak melihat bahasa isyarat nya. Ah, aku jadi mengingat Saat bertemu dengannya di perpustakaan kota.

"Selingkuh? Ahaahahahahah Jaemin bukan suami aku, Injun."

Aku tertawa sampai lututku rasanya lemas.

Namun, aku merasakan langkah nya mulai terhenti. Aku yang bingung meredakan tawaku dan mulai mendonggak.

Damn-!

Disana ada Jaemin yang sedang menatapku tajam, dengan seorang gadis yang—

"Kak Nakyung? Minju?"

Aku jelas terkejut dengan keberadaan dua gadis itu. Lalu aku memberanikan menatap manik legam Jaemin.

Sorot nya sangat tajam, membuat aku refleks melepaskan tanganku dari tangan Renjun.

"Kenapa berduaan?" Tanya Jaemin menginterupsi ku.

"Cerita nya panjang." Jawab ku.

Atmosfer berubah menjadi dingin. Tatapan Jaemin yang menusuk dan aku yang menantang.

"Pulang nanti sama aku, ayah mau ketemu."

"Buat apa?! Kenapa dua cewek berbeda itu ada sama kamu?" Tanyaku lantang. Tak sengaja aku melihat ia mengangkat satu sudut bibirnya.

"Bukan urusan kamu, sayang." Ucap nya lembut. Entah lah, hal ini  membuatku menaruh rasa curiga dan cemburu.

Karna yang pasti, aku merasa segala perjuanganku untuk kembali mencintainya, Sia sia...

"Yasudah, berarti mulai sekarang kamu gak berhak Ngurusin Aku sama Renjun lagi. Kan kita cuma temenan."

Matanya mendelik, ia melangkah mendekatiku. Hingga ia sampai di hadapanku, matanya melirik tajam ke arah Renjun.

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Where stories live. Discover now