26. Bad Day pt.II

2.1K 385 188
                                    

Aku gatau ini bakal nge-feel atau enggak, yang jelas kalo bacanya sambil muter mulmed, Fiks aku mewek ToT

Aku harap kalian mengambil peran sebagai Saerin...

Aku saranin buat puter mulmed di atas...Ok>

⚠Harsh words⚠














"Aku akan siap menopang mu, saat sesuatu menghantam dan membuat mu terjatuh..."

~Huang Renjun~

|
|
|
Happy Reading
|
|
|

Gadis Lee itu menghela nafas. Hari-harinya sangat berat. Suara-suara desisan benci dari Murid-murid mengganggu paginya.

Beruntung, hari itu, ia pulang dengan tenang dan damai. Kak Taeyong tak ada karna menginap di Rumah Lucas. Ayah dan Bunda menghadiri beberapa acara Kantor.

Memasuki kelas, ia dapat melihat tatapan tak suka dari teman-temannya. Namun, masih ada beberapa melayangkan tatapan iba, seperti tak percaya akan kejadian buruk kemarin.

Tak peduli, Saerin menggeser pandangannya pada Meja pojok yang terdapat tas seseorang yang sangat ia kenal.

Namun, ternyata sang empu tak ada disana.

Ia melempar tas nya ke meja, disana ada Somi yang memalingkan wajahnya. Enggan melihat wajah Saerin.

Saerin dengan wajah tanpa ekspresi menyeret kembali tasnya,

"Sorry, gue lupa kalo Lo muak sama gue." Ucapnya, berbisik.

Somi merasakan sengatan tak biasa di hatinya, terasa perih. Entah apa yang membuat nya mempercayai kejadian itu, dan Perkataan Jaemin.

Ia hanya merasa Shock, bersamaan dengan 'sesuatu' yang baru saja ia sadari. Membuatnya kontan mengeluarkan rasa kecewanya pada Saerin, tanpa tau apa kebenarannya.

Namun, Dalam hati Somi yakin. Saerin tidak melakukan hal sebodoh itu.

Lantas, apa yang membuatnya menjauhi saerin?

Apa karna Ia tak sengaja melihat Saerin memeluk Haechan malam itu?

Jika iya, Somi tidak akan memaafkan dirinya yang bodoh.

Somi melirik Saerin yang saat ini terduduk sendiri di bangku belakang, berjajaran dengan meja Renjun.

Lalu, kembali menghembuskan nafas kasar. Ia sudah jahat pada sahabatnya itu.

Sahabat macam apa ia, yang melarikan diri disaat Saerin terjatuh?

"Som!! Piket lu jancuqq!!!" Mendengar teriakan Yeji Somi tersadar.

Ia berdiri, lalu melirik Saerin yang saat ini menatapnya dengan tatapan sendu dan rindu.

Lalu, detik selanjutnya Somi dibuat mematung, melihat senyuman tulus yang masih terpatri untuk nya.

Namun, ia yakin senyuman itu banyak menyembunyikan luka.

•••

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ