02. Na,why are you rude?

3.6K 546 153
                                    

"Cemburu dalam artian sesungguhnya menurut kamu itu apa?"
~Jaemin~
|
|
|

"Dek makan dulu gih"

Aku menatap Kak Taeyong Tajam. Sedangkan oknum yang ku tatap, hanya meroling eyes.

"Ganggu aja kakak tu, aku lagi nonton Drakor nih" Cebikku kesal, sambil mem-pause film nya.

"sekarang makan dulu. Nanti deh kakak temenin kamu maraton?"

Aku berbinar "Bener?"

Kak Taeyong mengangguk mantap, lalu aku tersenyum menang.

"Yaudah, tunggu adek"

"Jangan lama-lama lho"

"iya iya"

Setelah Kepergian kak Taeyong aku mengikat rambut. Lalu membenahi kaus polos berwarna Biru. Tak usah heran jika aku sering memakai pakaian berwarna biru, karna biru adalah warna favorit ku.

Aku mulai berjalan menghampiri keluarga ku di Meja makan. Sampai di anak tangga ke tiga, aku melihat Nakyung, kak Taeyong, Ayah Donghae, dan Bunda Yoona.

"Hai sayang, sini! Malah bengong" Seruan Bunda membuat ku tersadar lalu tersenyum.

Aku duduk di samping Kak Taeyong, di samping kirinya ada Nakyung yang hanya mengenakan hotpans dan kaus tanpa Lengan.

Tak habis fikir dengan Nakyung, berani sekali berpenampilan terbuka seperti itu di hadapan semua keluarga.

"Nakyung, kamu gak ada niatan pake baju yang lebih tertutup, nak?" Suara ayah mengintrupsi. Bunda meletakan sendok nya pelan. Aku menoleh kearah Nakyung.

"Males,yah. Nanti kalo udah makan aku ganti" Ucap nya di sela mengunyah makanan nya.

Aku meletakkan apel di hadapan nya "Lo lagi diet kan? Apel bagus tuh"

Ya, aku tau Nakyung sedang melakukan kegiatan itu. Aku tau ketika melihat dua botol kaca pil yang bergambar perut langsing. Yah setau ku begitu.

"Sayang, diet-diet an kayak gitu gabaik buat kesehatan. Mending kamu diet dengan cara mengontrol porsi. Tapi tetep makan" Bunda ku yang terkenal lemah lembut dengan anggun nya menasihati Nakyung.

"Iya iya, bunda bawel" Cebik Nakyung. Sifat Nakyung yang cuek dan tak sopan memang sudah menjadi hal biasa di keluarga Lee ini.

Makan malam ini, di hiasi keheningan dengan Sendok dan piring yang berdentingan. Sesekali aku melirik kak Taeyong yang bergerak gusar.

"kak, kenapa?" Bisikku.

Kak Taeyong menoleh ke arah ku "Mau bilang sesuatu sama Ayah "

"Bilang aja sih! Risih tau gak kakak gerak-gerak dari tadi!"

"Ada apa ni abang sama adek?" Aku menoleh cepat ke arah bunda.

"Kak Taeyong katanya mau bilang sesuatu ke Ayah" ucap ku santai.

"Mau bilang apa Kak? Bilang aja" Ayah meminum air putih itu menyudahi kegiatan makan nya.

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang