The Oracle (Who Made Me A Princess X M reader) [TAMAT]

Blue Rose Swords

Kini ruangan itu benar benar hening tak ada yang berbicara, setelah sangat pangeran masuk dan memberitahu kan tujuan dari kedatangannya ke ruangan ini.

"Heh.. Kenapa kita diam diaman gini?" Merlin membuka suaranya karena tak mampu menahan rasa ingin bicara nya

"Yo Merlin, lama tak berjumpa dengan mu, terakhir kali kita bertemu saat kita minum kopi bersama sekitar tujuh ribu tahun yang lalu"

Semua orang di sana tersentak kaget, tak terkecuali wajah Merlin yang tiba tiba membeku. Sementara itu y/n memandang Merlin dengan wajah yang dingin.

"Y/n apa yang kau bicarakan?" Tanya Lucas yang masih dengan wajah kaget di wajah nya.

"Iya y/n apa yang kau bicarakan?" Kali ini V juga ikut bertanya.

Tapi peryataan dari Lucas maupun V tak di hiraukan oleh y/n. Kini perhatian sang pangeran beralih ke Athanasia yang dari tadi menatap sang kakak dengan wajah terkejut juga.

"Athanasia, apa kau takut?" Kini y/n bertanya pada Athanasia

"Eh? "

"Kau tahu Athanasia... Ketakutan memiliki dua arti; Lupakan segalanya dan lari atau Hadapi segala nya dan bangkit pilihan itu ada di tangan mu.... " Ucap y/n sambil berdiri lalu keluar ruangan begitu saja.

Y/n berjalan menyusuri lorong kerajaan berniat untuk melihat sangat ayah, setelah kejadian di kamar milik nya dan jua cermin itu dia mengetahui apa yang terjadi pada diri nya di masa lalu.

Ceklek

Blam!

Y/n berjalan mendekat ke arah tubuh sang ayah lalu duduk di pinggir ranjang, tangan y/n yang di lapisi oleh sarung tangan memegang dahi sang ayah menyalurkan mana sihir milik nya. Selang beberapa menit y/n menghentikan aksi nya dan mulai berdiri tatapan mata nya seperti kosong tanpa secercah harapan, y/n mencium dahi Claude lalu pergi meninggalkan sang kaisar di kamar.

Y/n bejalan tak menentu arah dia mau kemana, tapi entah bagaimana dia bisa ada di depan hutan yang begitu lebat dan lumayan gelap, entah apa yang merasuki sang pangeran, y/n masuk ke dalam hutan itu sendiri.

Di perjalanan y/n melihat sebuah tangga yang bisa di bilang masih lumayan bisa di pijak untuk naik ke atas.

Y/n menapaki anak tangga itu dengan hati hati, anak demi anak tangga ia lalui sesampainya di atas ia melihat pemandangan yang indah.