MWB-22

2.6K 141 0
                                    

Hari pertama di Bangka Belitung Kina habiskan di kamar hotel karena meskipun kemarin bukan kali pertama dia naik pesawat tapi ternyata dia mengalami kecemasan berlebih apalagi sebelumnya ada berita pesawat jatuh yang membuatnya muntah-muntah dan menggigil sesampainya di Bangka Belitung. Beruntungnya kondisi itu tak berlangsung lama karena setelah minum obat dan tidur Kina sudah kembali seperti semula. Para guru pendamping sudah khawatir jika terjadi sesuatu pada Kina karena kalau kondisinya belum stabil maka dia tidak bisa mengikuti olimpiade. Dirga yang ditugasi untuk memantau keadaan Kina merawatnya dengan baik, memastikan Kina minum obat dan makan teratur. Alhasil, hari ini Kina sudah kembali sehat dan bisa mengikuti olimpiade.

Bersama dengan dua rekannya, Indah adik kelasnya dan Miryam dari SMA Dwipa, mereka sama-sama menatap pintu sebuah ruangan ball-room hotel yang masih tertutup. Di sanalah mereka nanti akan bergulat dengan soal-soal ekonomi akuntansi. Kina memperhatikan dua rekan se provinsinya itu, mereka berdua terlihat cukup gugup karena ini adalah pengalaman pertama mereka mengikuti OSN hingga tingkat nasional. Pada kali ini, Kina tidak diberikan target tertentu dari sekolah, ia hanya diminta berusaha sebaik mungkin. Saat tingkat Provinsi, Kina mendapat juara dua, Miryam juara satu, dan Indah sebagai juara tiga. Mungkin posisi ini tidak akan berganti karena Kina tahu Miryam sangat jenius, kemarin saja dia mampu menjawab semua soal dengan benar. Namun, karena ini adalah tingkat nasional, maka persaingan semakin ketat. Ketiganya mungkin tidak akan bertengger di jajaran tiga besar mengingat perwakilan dari provinsi lain pun sangat mumpuni. Maka dari itulah, Kina beruntung saat sekolah tidak mendikte sebuah target khusus padanya.

Ketika pintu ball-room dibuka dan diumumkan pada para siswa untuk masuk, mereka bertiga saling bergandeng tangan. "Kita berdoa dulu" ucap Kina yang disambut dengan anggukan dari Indah dan Miryam. Selesai berdoa mereka mantap dan siap menghadapi apa pun yang ada di dalam sana.

**

Empat pasang mata menatap intens di koridor sekolah yang terlihat jelas dari kantin. Dafa, Aldo, Kevin, dan Hayom masih tidak mengedipkan mata ketika apa yang tadi pagi menjadi gosip ternyata sepertinya benar adanya. Di sana, Rion sedang berjalan bersama dengan adik kelas yang tempo hari menjadi taruhan mereka, Renata. Sepertinya Rion benar-benar berhasil menggaet Renata karena mereka sekarang berjalan berdampingan meskipun Renata seperti terpaksa harus ke kantin dengan Rion.

"Kemaren taruhannya apaan sih?" Aldo mencoba mengingat taruhan yang mereka rencanakan.

"Dia minta PS5" ucap Kevin santai namun teman-temannya yang lain melotot tidak santai.

"Dia kan tajir, beli PS5 ngapain pakai taruhan segala" Hayom menimpali

"Katanya sih justru di situ adrenalinnya. Lo kaya nggak tahu saja kalau teman lo itu agak psikopat, dia butuh yang menantang buat dapetin kepuasan" Dafa memberi penjelasan yang diangguki oleh yang lain.

"Mudah-mudahan Renata nggak jatuh cinta beneran sama Rion" kata Aldo namun Dafa menggeleng "Nggak, gue malah takut kalau Rion yang bakal jatuh cinta sama Renata"

Obrolan mereka terhenti saat Rion dan Renata sudah berdiri di depan meja mereka. Rion duduk terlebih dahulu di sebelah Hayom, dia menepuk kursi di sebelahnya "Sini duduk" memerintah Renata untuk mendaratkan pantatnya di sana. Seisi kantin tiba-tiba sunyi dan hampir semua pasang mata menatap meja mereka. Renata tetap diam, sementara Rion tersenyum nyengir tidak jelas. Gosip kalau Renata dan Rion jadian menjadi headline di instagram lambe_langga, akun gosip yang dibuat oleh orang yang tidak punya kerjaan di SMA Airlangga. Mereka menganggap kalau Renata tidak cocok dengan Rion. Bukan, bukan karena Renata jelek, gadis itu justru sangat cantik bisa dibilang setelah Dara ya Renata ini yang mampu menyaingi kecantikannya. Tapi entah kenapa, sejak kelas 10 Renata tidak punya teman dan selalu dijauhi, dia bahkan sering dibully hingga sekarang. Banyak siswa lain yang tidak suka dengan Renata yang cantik. Renata yang teraniaya tidak pantas bersanding dengan Rion si pentolan sekolah yang cool, ramah, dan murah senyum, pikir mereka.

MARRIAGE WITH BENEFITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang