MWB-32

2.2K 155 12
                                    

Scene: masih di perkemahan..

happy reading....

**

Hari kedua kemah, semuanya terlihat normal. Setidaknya tidak ada yang melaporkan kasus aneh-aneh seperti kedapatan mabuk-mabukan dan menyelinap ke dalam hutan. Semuanya aman terkendali.

Dari pagi sampai siang hari acaranya adalah berkotor-kotor di dalam kubangan lumpur di sebuah petak sawah yang kebetulan baru selesai di panen. Melakukan beberapa permainan yang bertujuan mempererat kerjasama dan pertemanan.

Setelah makan siang, mereka diberi waktu sejenak untuk istirahat karena nanti akan ada permainan kecil-kecilan sebelum malam api unggun yang kedua.

"Guys. Attention please!!" semua telinga terpasang saat Evan mulai memberi pengumuman.

"Jadi, kita bakal adain permainan kecil-kecilan sekalian nostalgia dikit waktu jadi siswa baru yak!" lanjut Evan. "Jadi nanti kalian semua nanti bakal dibagi jadi kelompok, terus kalian akan mencari bahan makanan yang bisa di makan di sekitar sini. Dan apa yang kalian dapat nanti itulah yang akan kalian makan nanti malam."

"Lha kalau gue dapetnya kodok gimana?" celetuk salah seorang.

"Ya lo pikir aja sendiri Bambang! Kalo lo mau makan tuh kodok ya gak apa-apa."

"Jelas kan? Pokoknya kaya waktu kita kemah kelas 10 itu, pada inget kan?"

Semuanya mengangguk. Mereka ingat masa-masa itu, dimana mereka harus mencari bahan makanan di dalam hutan sekaligus mencari jejak. Bedanya kali ini tidak ada senior yang mengawasi dan membentak-bentak sok galak. Mereka bebas mencarinya sendiri dengan kelompok yang sudah dibentuk.

Dan disinilah Kina sekarang. Ia menatap Sasha di hadapannya yang sedang menyilangkan dua tangannya di dada sambil tersenyum. Ya, dia memang satu kelompok dengan Sasha bersama tiga orang lainnya.

Kina merasa aneh karena dua teman Sasha yang selalu bersamanya satu kelompok dengannya. Hanya Ruly yang berbeda kelompok bermain yang satu kelompok.

"Yuk mulai jalan." Ajak Ruly. Kina merapat bersama Ruly, ia malas sekali kalau harus jalan bersama Sasha.

Mereka masuk ke dalam bibir hutan. Kesepakatan mereka tadi, boleh masuk ke hutan tapi jangan terlalu dalam. Mereka juga memberi tanda jalan mereka supaya tidak tersesat nantinya.

Setelah dua puluh menit berjalan, mereka sudah merasa lelah. Ruly yang pertama kali duduk dan membuka botol air minumnya. "Tuh daun bisa dimakan nggak?" tanya Ruly menunjuk salah satu pohon.

Kina menyipitkan mata. "Gue nggak tahu. Kita cari di tempat lain aja deh. Kayanya di hutan gini bahaya."

Ruly mengangguk-anggukkan kepala. "Gue juga mikir gitu sih tadi. Kita ke arah sawah tadi aja? Kalo ada sawah berarti paling enggak ada sungai kan? Siapa tahu bisa dapat ikan, makan enak deh nanti kita."

"Boleh, yuk."

Tanpa persetujuan Sasha dan dua teman lainnya, Kina dan Ruly melangkahkan kakinya keluar dari bibir hutan. Sementara Sasha dengan tenang mengikuti dari belakang.

Matahari sudah mulai menurun saat mereka sampai di area persawahan tadi. Ruly menujuk ke arah yang ia duga ada aliran air dan benar saja ternyata di sana ada sungai kecil.

"Terus gimana caranya kita mancing ikan?" sekarang Kina menatap bingung pada Ruly, cewek itu malah meringis karena tak tahu juga caranya.

Akhirnya mereka duduk di pinggiran sungai. Meminum kembali bekal air minum mereka.

"Ada pohon singkong. Gue cabut ya." Ruly berjalan ke arah beberapa batang singkong. "Tapi kalau ada yang punya gimana?" tanya Kina.

"Itu urusan belakang lah, yang penting kita makan nanti malem."

MARRIAGE WITH BENEFITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang