MWB-38. Segala praduga

2.2K 174 21
                                    

Selamat buka puasa.....

**

Hayu terus bertanya pada Hayom kenapa dia tak pernah pergi dengan Kina di hari minggu layaknya pasangan remaja pada umumnya. Meskipun Hayom memiliki banyak alasan seperti buat apa pergi kalau mereka selalu bertemu setiap hari atau karena malas dengan jalanan ibukota yang pasti macet. Namun, Hayom tak ingin ambil pusing dengan segala ocehan Mama-nya.

Dan akhirnya, di sinilah mereka sekarang. Marina bay sand, Singapura. Sebuah keputusan absurd yang diambil tadi pagi. Setelah tahu kalau Kina ternyata memiliki passport yang tidak pernah ia gunakan sama sekali, Hayom segera mencari tiket ke Singapura pagi itu juga. Mumpung Dara tidak mengajaknya pergi karena sedang pergi dengan keluarganya sejak Sabtu kemarin.

Hayom sudah beberapa kali ke tempat ini. Sebuah gedung berpilar tiga gedung yang atasnya berbentuk seperti kapal, tak jauh dari Merlion park dan Garden by the bay. Marina bay sand, Hayom menyebutnya sebagai gedung serba guna karena di dalamnya ia bisa menemukan apa saja.

Restoran, hotel, tempat wisata, tempat belanja, kolam renang, hingga tempat judi pun bisa dia temukan. All in one. Menurutnya, daripada pergi ke Universal Studio yang ternyata luasnya hanya sepersekian dari Dufan, Marina bay sand adalah pilihan yang bagus jika ke Singapura.

Kina tak henti-hentinya tersenyum dari tadi. Apalagi setelah pesawatnya mendarat di Changi, ia terus tersenyum dan sesekali menatap takjub mengetahui dirinya sekarang berada di negeri orang.

Sebetulnya ia sudah lama memiliki passport. Bahkan masa kadaluarsanya tinggal tiga bulan lagi. Passport yang ia buat karena dulu berharap bisa menyusul Ibunya ke Arab Saudi jika liburan, tapi ternyata ongkos untuk ke sana mahalnya bukan main. Jadi, passportnya tak pernah ia gunakan. Oleh karena itulah, dia merasa senang bukan main saat bisa menjejakkan kaki di sini.

"Mau makan apa?" tanya Hayom. Mereka berjalan bersisian.

Setelah mengunjungi Merlion Park, berswa foto dengan patung Singa setengah ikan, dan mengagumi indahnya flora di Garden by the bay. Mereka memutuskan untuk mencari makan di pusat perbelanjaan Marina bay sand.

"Apa aja deh. Gue gak tahu kalau di sini adanya apa aja?"

"Ya banyak. Segala makanan dari penjuru dunia juga ada."

"Ya udah gue ikut aja."

Mereka berjalan menuju salah satu restoran. Namun, di tengah jalan Hayom menarik tangan Kina dan membuat cewek itu berhenti seketika. Kina memandang Hayom dengan tatapan bingung kemudian mengikuti arah pandang Hayom. Kina menyipitkan mata untuk memperjelas pandangan dan tampak sosok yang ia kenal juga sedang berjalan ke arah mereka.

Itu kan Om Sihan? Sama Deanita? Batin Kina. Belum sempat Kina bertanya pada Hayom, cowok itu menariknya dan berbalik lantas berjalan dengan tergesa-gesa.

Kina menurut saja tangannya diseret oleh Hayom. Sekaligus mencuri pandang ke belakang dan ternyata Om Sihan masih di belakangnya berjalan dengan lengan yang digelayuti manja oleh Deanita.

"Ngumpet! Gue gak mau ketemu sama mereka." Bisik Hayom pada Kina.

Mereka terus berjalan, tapi tak menemukan spot yang baik untuk bersembunyi sedangkan di depannya sudah ada ekskalator. Hayom kembali menarik Kina ke belakang, karena berdekatan di ekskalator menurutnya tak begitu baik karena Om Sihan mungkin bisa mengenalinya.

Tapi jarak Hayom dan Om Sihan sudah cukup dekat. Untung saja Om Sihan sedang melihat ke arah Deanita tadi, jadi tak sempat melihat dirinya dan Kina.

Hayom memnutuskan untuk berhenti. Ia menghadap Kina dan merapatkan tubuh. Hayom memeluk pinggang Kina dan menaruh kepalanya di balik pundak Kina, sementara wajah Kina tenggelam di dada Hayom. Beberapa orang memandang keduanya dengan mata menyipit tapi Hayom tak peduli.

MARRIAGE WITH BENEFITحيث تعيش القصص. اكتشف الآن