53 - Mantan Tapi Menikah

138K 14K 5.5K
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Diana Aqilah binti Rudi He--" Saka menghentikan kalimatnya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Aqilah Diana, lah kebalik," kali ini Saka merutuki kebodohannya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Ana Aqilah binti Rudi--" ulang Saka. "Nama lengkapnya Om Rudi siapa, sih?"

Saka menarik napas panjang. Ini percobaan kesekian ia berlatih ijab kabul yang akan diucapkan saat akad nanti.

Sial, acaranya sekitar satu jam lagi dan Saka masih belum siap dengan semua ini. Satu jam menuju halal.

"Saya terima nikah dan kawan--"

"Kawin," koreksi Ayah Saka. Beliau fokus pada jalanan menuju mesjid tempat Saka dan Ana akan melaksanakan akad. Kosentrasi beliau terusik setiap kali Saka salah saat mengucapkan ijab kabul.

"Duh, kenapa nikah harus seribet ini sih? Apa nggak bisa langsung sah saja?" dumel Saka kesal.

"Enak saja!" balas Ayah Saka.

Sementara Ibu Saka yang duduk di kursi belakang hanya diam. Mata wanita itu terarah pada jalan raya.

"Saya terima nikah dan kawinnya--" Saka terdiam sambil menghela napas. "Nama lengkap Ana siapa sebenarnya?!"

"Lah, dia lupa nama calon istrinya." Ayah Saka geleng kepala melihat kelakuan putranya.

Ibu Saka kembali melirik wajah bahagia bercampur frustasi putranya melalui kaca spion. Terkadang mengalah memang harus untuk kebaikan semua orang. Itulah yang coba Ibu Saka lakukan saat ini

Seumur hidup baru kali ini Saka merasa menjadi orang tolol. Hei, dia ini pendiri perusahaan properti yang sedang berkembang. Salah satu lulusan terbaik dari universitas bagus. Dan Saka selalu jadi yang terdepan dalam semua hal dibandingkan teman-temannya yang lain.

Namun, kenapa untuk mengingat kalimat ijab kabul saja sangat sulit?

"Saya terima nikah dan kawinnya Diana Aqilah binti Rudi Hermansyah dengan seperangkat alat sholat dan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

"Sah!" sahut orang-orang.

"SAH! SAH!" Saka memekik heboh.

Akhirnya otak pintar Saka kembali berfungsi saat mengucapkan ijab kabul di depan Ayah Ana. Dalam satu kali percobaan, ini berkat latihan kerasnya tentu saja. Saka memang keren.

"Sah!" Saka girang sendiri.

Ana yang duduk di sisi Saka tersentak kaget. Eih, laki-laki ini apa-apaan? Ana baru tahu kalau Saka memiliki rasa antusias yang besar. Orang-orang yang menghadiri akad tertawa menanggapi kehebohan Saka.

Pengantin pria yang sangat bersemangat, pikir mereka.

Saka tersenyum malu, bodoh sekali dirinya. Namun ia lega. Seperti ada beban yang terangkat dari hati Saka. Dia lirik Ana dengan tatap lembut, tersenyum hangat pada perempuan yang telah resmi menjadi istrinya.

Istri, kekeh Saka dalam hati.

*****

Gedung yang digunakan untuk resepsi pernikahan pasangan paling fenomenal abad ini didekorasi sedemikian rupa. Tema acara mengusung konsep modern didomimasi warna putih.

Ada patung sepasang peri yang terletak di dekat pintu masuk. Lalu bunga-bunga berwarna putih memenuhi setiap sudut ruangan. Kursi dan meja dilapis dengan taplak berwarna gold. Banyak hidangan yang tersaji mulai dari sate hingga buah-buah.

Mantan tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang