19 - Mantan tapi Menikah

192K 17.3K 1.7K
                                    

Capek-capek move on dari mantan
Eh, ujung-ujungnya nikah.
_____

Ketukan sepatu para pemuda yang menyandang status sebagai mahasiswa terdengar disetiap sudut kampus. Para pemanggul masa depan bangsa menggeluti aktivitas masing-masing di sekitar area kampus yang luas. Tempat formal tersebut tidak lepas dari hawa persaingan positif yang tumbuh di antara mahasiswa.

Ana duduk di kursi taman depan pusat perpustakaan. Ia menarik napas, dan udara persaingan memenuhi rongga pernapasannya.

"Ini HP siapa? HP gue apa kabar? Entar Saka nelpon atau ngechat gimana dong?" Ana bermonolog sendiri.

Ia membolak-balik ponsel yang ada dalam genggamannya, mencari sesuatu yang dapat memecahkan masalahnya pada benda canggih tersebut. Mungkin saja ada petunjuk yang Ana dapat tentang siapa sebenarnya pemilik ponsel ini.

"Dor!" Tata hadir dengan lengkingan cempreng.

"Anjaaay," Ana memekik terkejut membuat ponsel itu terlepas dari genggaman Ana. Benda kecil itu melayang-layang di udara.

Dan, Puk!

Ponsel itu berakhir di rerumputan taman. Oh syukurlah, setidaknya ponsel tersebut jatuh di atas rumput bukan aspal.

Eiiits, tunggu dulu. Lihat apa yang terjadi selanjutnya pada ponsel itu. Krek! Sepatu wedges mahal sepanjang 5 cm menghantam ponsel itu. Retak sudah layarnya.

"Tidaaak!" Ana memekik heboh.

"Ya ampun," Tata ikut-ikutan heboh.

Dalam satu langkah lebar Ana menghampiri ponsel yang entah siapa pemiliknya. Air mata Ana hampir jatuh meratapi nasib ponsel naas tersebut.

"Aduuuh, maaf Mbak saya nggak sengaja nginjak HP-nya! Nanti saya ganti deh. Ini KTM saya, Mbak pegang dulu sebagai jaminan. Tapi sekarang saya buru-buru karena ada kelas." Si pelaku penginjakan memberikan KTM miliknya ke tangan Ana.

Tanpa sadar Ana tersenyum geli ketika mengingat tragedi ponsel milik Bayu yang rusak karena kebodohannya jaman kuliah dulu. Kisah itu semakin kuat sebab Bayu kini berdiri di depan pintu unit apartement Ana.

Kenapa laki-laki yang satu ini suka sekali muncul secara tiba-tiba? Baru tadi siang Bayu bertemu dengan Ana dan Saka di kafe. Dan malam ini Bayu muncul layaknya tamu di apartement sederhana milik Ana.

"Kenapa lo ada di sini?" tanya Ana dengan alis terangkat dan pandangan penuh tanya.

Bayu tertawa ringan. "Ini takdir yang lucu. Aku baru aja pindah kemari," jawab Bayu sambil menunjuk unit apartementnya tepat di samping unit Ana.

Ana menganga tak percaya.

"Ah, ini sebagai salam perkenalan." Bayu menyodorkan paper bag kecil.

Dan Ana masih belum mengerti dengan situasi yang terjadi saat ini. Kinerja otak Ana tiba-tiba melambat.

"Salam kenal tetangga," Bayu tersenyum tanpa beban.

"Tetangga?"

"Atau lebih baik aku bilang, hai mantan kita ketemu lagi."

Bunuh saja Ana. Kakinya terasa lemas dan Ana siap ambruk kapan saja. Kejutan macam apa lagi ini?

"Ini," Bayu menyodorkan paper bag tersebut pada Ana.

"Ini buruk. Bencana. Habislah aku," decak Ana pelan seraya berbalik memasuki apartementnya tanpa menerima pemberian Bayu.

Mantan tapi MenikahOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz