35 - Mantan Tapi Menikah

178K 16.7K 830
                                    

Capek-capek move on dari mantan,
Eh, ujung-ujungnya nikah.
___

"Saka mana, Ma?" tanya Ana.

Ana keluar dari kamarnya agak siang hari ini. Kemarin malam ia dan Saka pulang hampir pukul 10 malam. Dan begitu sampai rumah Ana tidak dapat betul-betul beristirahat. Semalaman suntuk dia memikirkan Saka. Hingga Ana terlelap di pukul tiga malam.

Ibu Ana yang sedang menyapu teras rumah mendelik cuek pada Ana. Well, lirikan sinis dari sang ibu lebih baik dari pada Ana disindir dengan kata-kata tuan putri baru bangun?

"Saka di mana, Ma?" tanya Ana sekali lagi.

"Udah pulang pagi-pagi tadi," sahut beliau singkat.

"Pulang?" ulang Ana.

"Besok sebaiknya lo pulang." Ana teringat kata-katanya untuk Saka. Ya, laki-laki itu kini benar-benar pulang. Sesuai permintaan Ana, bukan?

Ada satu penyesalan kecil dalam hati Ana setelah kepergian Saka dari rumahnya. Ana menyesal tidak memberitahu Saka tentang perasaannya, bahwa Saka tidak jatuh sendirian.

Atau lebih baik perasaan ini Ana simpan saja untuk dirinya sendiri.

"Ma, kalau Ana jadi pelakor kira-kira masih diakui sebagai anak, nggak?"

Ibu Ana refleks menghentikan kegiatan menyapunya. Dia menoleh pada Ana dengan tatapan mematikan.

"Mama coret kamu dari kartu keluarga!" omel Ibu Ana.

"Ih, Mama," Ana merengek.

"Suami siapa yang mau kamu rebut?! Bapak-bapak tua yang perutnya buncit?"

"Kan Ana cuma nanya,"  Ana mencebik kesal. Ya kali Saka buncit.

"Sengenes-ngenesnya kamu jadi jomblo, jangan rusak kebahagiaan perempuan lain," debat beliau.

Ana menghela napas keras dan tidak lagi membantah.

"Dalam keluarga kita nggak ada tuh riwayat bibit pelakor. Kamu dapat pikiran dari mana, sih? Heran Mama." Ibu Ana kembali melanjutkan kegiatan menyapunya.

"Ana cuma nanya, Ma. Siapa juga yang mau jadi pelakor!" Ana mencibir.

"Mama jadi khawatir kamu berbuat yang aneh-aneh di kota. Mama kenalkan kamu sama anak Pak Wahyu aja deh."

"Ih, Ana nggak suka cowok pakai behel, Ma," Ana lagi-lagi mencebik kesal. Tidak terima dia akan dikenalkan dengan anak Pak Wahyu yang setahu Ana memakai behel.

"Ya udah, kalau gitu pepet lagi si Saka. Kayaknya dia masih suka sama kamu," seloroh Ibu Ana.

Tadi katanya jangan jadi pelakor. Nggak tahu aja Saka udah punya calon istri, Ana hanya berani mencibir dalam hati.

"Mama, nggak pernah nonton acara gosip?" tanya Ana.

"Kamu tahu sendiri Mama lebih suka nonton acara masak-masak. Emangnya kamu suka nonton acara gosip nggak jelas," jawab Ibu Ana dengan nada mencibir.

"Pantas ketinggalan berita," Ana balas mencibir. Wajar saja ibunya tidak tahu kabar yang sedang booming tentang Saka dan aktris cantik.

"Kata Saka kamu harus segera balik ke kantor. Masuk kerja dan jangan bolos terus! Selama di sini Mama kira kamu cuti, tahunya bolos kerja. Cari kerja itu susah, Ana! Kenapa pakai bolos segala?!" omel Ibu Ana.

Ana mengusap wajahnya yang kusut. Entah apa saja yang telah Saka ceritakan pada ibunya.

"Siang nanti kamu balik ke Jakarta!" Ibu Ana memberi keputusan final yang harus Ana taati.

Mantan tapi MenikahWhere stories live. Discover now