45 - Mantan Tapi Menikah

175K 15.7K 5.8K
                                    

Tuhan, mengapa mantanku berbeda?
-Ana-
_______


"Selama satu tahun ini kamu ke mana?" tanya Saka serius.

"Nggak ke mana-mana. Aku sibuk memperbaiki diri. Kamu sendiri?" Ana bertanya balik.

"Saya juga." Saka menatap lurus tepat pada mata Ana.

Mereka sama-sama memperbaiki diri, terutama hati.

"Lho, Saka?"

Ana dan Saka menoleh bersamaan pada seorang perempuan berpenampilan modis yang mendatangi meja mereka. Senyuman perempuan itu merekah lebar.

"Maaf, siapa ya?" tanya Ana dengan alis yang hampir bertautan. Kemudian Ana melirik curiga pada Saka yang memasang wajah sok polos.

"Gue Anin." Perempuan itu menarik kursi di sisi Saka. "Mantan Saka," lanjutnya santai.

Bibir Ana mengatup rapat, ia coba meredam emosi yang tiba-tiba meluap. Antara percaya atau tidak. Ana melotot semakin tajam pada Saka.

"Tadi katanya sibuk memperbaiki diri," desis Ana tajam, namun pelan.

"Gue gabung, ya?" tanya Anin.

Saka mengangguk sekilas sebagai tanda boleh.

"Oh, iya, Saka. Jas kamu yang ketinggalan di rumah aku belum sempat aku kembalikan. Soalnya aku belum ada waktu untuk mampir ke kantor kamu," cercah perempuan yang bernama Anin itu.

Ketinggalan di rumah? decih Ana dalam hati.

"Simpan saja," sahut Saka singkat.

"Heels aku yang di apartemen kamu masih kamu simpan, kan? Nanti aku ambil."

Urat leher Ana kembali menegang, sepertinya darah tinggi Ana naik.

"Heels putih itu punya kamu?" tanya Saka.

"Ih, bukan yang putih! Tapi warna hitam," Anin menepuk lengan Saka gemas.

Heels hitam? Heels putih? Ana semakin meradang.

"Oh ya? Seingat saya ada lima heels di--"

"SEBENARNYA UDAH BERAPA PEREMPUAN YANG KAMU BAWA MASUK KE APARTEMEN KAMU?!" potong Ana dengan amukan keras. Napasnya memburu cepat. Wajah Ana seketika memerah.

Saka tersentak kaget, begitu juga Anin. Keduanya menatap Ana dengan mata berkedip-kedip bingung.

"Maaf, Mbak ini siapa?" tanya Anin ragu.

"Siapa?" Ana tertawa renyah. Ya, memangnya siapa dia bagi Saka?

"Iya, Mbak ini siapa?" ulang Anin.

"Situ yang siapa?" balas Ana kesal setengah mampus.

"Saya mantannya," Anin mengangkat tinggi dagunya, merasa bangga menyandang status sebagai mantan Saka.

"Saya pacarnya!" Dan dengan percaya diri Ana memperkenalkan diri. Lalu sedetik kemudian Ana menyesali kalimat yang keluar dari bibirnya. Dia kan belum ditembak oleh Saka.

"Saka, dia pacar baru kamu?" Anin sepertinya tidak percaya.

Saka diam, membuat Ana semakin mengutuk laki-laki itu.

Mantan tapi MenikahWhere stories live. Discover now