43 - Mantan Tapi Menikah

157K 16.6K 5K
                                    

Kita tidak punya kesempatan untuk bahagia.
____

1 tahun kemudian.

Hari-hari terus berlalu. Detik pergi berlari, menit meninggalkan dan tergantikan oleh jam. Hari dan bulan berganti seiring dengan waktu.

Berubah, semua dapat berubah. Perasaaan, kehidupan bahkan sifat seseorang dapat berubah. Memaknai hidup yang hanya sekali untuk selamanya. Tidak peduli seberapa sering mencoba untuk menyerah, semua orang harus selalu menemukan cara untuk bahagia.

Hal yang ada dapat menjadi sesuatu yang tidak terlihat. Dan hal yang tak terlihat mata bisa menjadi sesuatu yang terlupa. Dan sesuatu yang biasanya dirindukan dapat menjadi sesuatu yang tidak penting dikemudian hari.

Benar, semua hanya soal waktu.

"Kamu sudah pulang?" Ibu Saka menyambut kedatangan Saka yang baru kembali dari kantor.

Sejak kejadian satu tahun yang lalu Saka lebih memilih tinggal di rumah orangtuanya. Dia merasa sesak jika tinggal sendiri, sepi.

Banyak yang berubah dalam hidup Saka, salah satunya cara Saka menikmati luka.

"Iya, Ma." Saka menghentikan langkah.

Ibu Saka meletakkan majalah fashion yang sedang ia baca. "Tadi ada yang cari kamu."

Kaki Saka berjalan pelan, ia memilih untuk duduk sebentar menemani ibunya.

"Pacar baru kamu?"

Ya, setahun belakangan Saka coba untuk membuka hati. Terlalu membuka hati tepatnya. Ini perubahan terbesar dalam hidup Saka.

Keluarga Maria sama sekali tidak memiliki minat untuk memaafkan Saka sejak skandal itu. Dan Saka sungguh tidak peduli pada pendapat mereka.

Lalu Ana, jangan tanya soal Ana. Perasaan Saka seolah terombang-ambing jika ada yang mengingatkan tentang Ana yang sekarang entah ada di mana.

Saka sudah menyerah tentang dia.

"Mama kurang suka sama dia. Pakaiannya terlalu terbuka." Ibu Saka mengadu.

"Itu urusannya mau berpakaian seperti apa," sahut Saka tidak peduli.

"Siapa namanya?"

"Suci."

Ingat Suci rekan bisnis Saka yang suka sekali modus? Dulu Suci pernah membuat Ana cemburu. Dia adalah kekasih Saka yang kesekian untuk tahun ini. Mungkin ke-10. Entahlah, Saka lupa.

Dan mereka baru meresmikan hubungan kemarin. Itupun karena Suci yang maju terlebih dahulu untuk meminta Saka menjadi pacarnya. Saka yang sedang menyembuhkan hati dan mencari yang terbaik hanya membalas pernyataan cinta Suci dengan kalimat hmm, iya, terserah.

Begitu saja, dan Suci resmi menjalin hubungan dengan Saka.

"Dia cari kamu ke kantor katanya kamu nggak ada."

"Tadi ada meeting di luar," jawab Saka sekenanya.

Ibu Saka menghela napas lelah. Kehidupan putranya memang berjalan seperti biasa, namun dari sorot mata Saka menggambarkan bahwa hidupnya ini hampa.

"Jangan main-main, Saka! Umur kamu sudah 28 tahun ini," ungkap beliau.

"Iya," jawab Saka sembari menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"Sejujurnya Suci jauh dari kriteria menantu idaman Mama. Dia... terlihat seperti perempuan yang bebas," lidah Ibu Saka gatal ingin menyampaikan pendapatnya.

Mantan tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang