Chapter 42 - Unforgotten

2K 414 389
                                    

Di hari bersalju saat itu...

Udara dingin di musim salju membuat siapapun tidak ingin keluar rumah dan hanya ingin bergelung di balik selimut yang hangat. Tetapi, tidak dengan (Y/n). Gadis berusia tujuh belas tahun itu tidak merasa kedinginan sama sekali. Justru rasa hangatlah yang ia rasakan.

Pagi itu, sebelum pergi ke sekolah, (Y/n) sudah menyiapkan sebuah kue dan kado untuk sahabat terbaik yang ia miliki. Sahabat kesayangannya itu sedang berulang tahun yang ketujuh belas. Tepat pada hari ini, tanggal 7 Desember, sahabatnya yang bernama Matsumoto Kazuo itu berulang tahun. Maka dari itu, (Y/n) bangun lebih pagi dari biasanya untuk menyiapkan semua keperluan di saat seseorang sedang berulang tahun.

Sesampainya di sekolah, (Y/n) tidak langsung pergi ke kelasnya. Ia pergi menuju atap sekolah. Tangannya merogoh kantung di sisi tas ranselnya. Mencari keberadaan kunci untuk membuka pintu menuju atap sekolah. Sementara itu, tangan kirinya memegang kue.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, (Y/n) segera memasukkan kunci itu ke dalam lubang lalu menggeser pintu itu. Udara dingin langsung menyambutnya begitu ia menginjakkan kaki di atas atap. Salju yang tipis berada di tepi lantai yang ia injak.

Sebelum (Y/n) ke sini, ia sudah mengirim pesan lewat LINE pada Kazuo untuk datang ke atap sekolah sebelum masuk ke dalam kelas. Ia juga menyuruh sahabatnya itu untuk datang lebih pagi.

(Y/n) memasang tali dengan kertas berbentuk segitiga. Semua kertas berbentuk segitiga itu menyusun membentuk tiga kata: Happy Birthday, Kazuo. Ia mengikat tali itu di pagar pembatas tepi atap sekolah. Setelah mengikatnya kuat-kuat, (Y/n) memasang lilin berangka 17 di atas kue yang ia bawa sedari tadi. Sangat sulit untuk menyalakan lilin di saat angin bertiup kencang seperti saat ini.

"Yosh! Akhirnya semuanya sudah siap," ujarnya senang.

Di saat (Y/n) mengangkat kue dari atas tas ranselnya, pintu atap dibuka oleh seseorang. Seseorang itu adalah sosok yang sudah (Y/n) tunggu kedatangannya dari tadi.

"Happy birthday to you~ Happy birthday to you~ Happy birthday, happy birthday~ Happy birthday to you~" (Y/n) bernyanyi dengan suara merdunya.

"Happy birthday, Kazu-kun," ucap (Y/n) sambil tersenyum lebar dengan cahaya dari lilin di hadapannya yang menyinari wajahnya.

Kazuo, orang yang membuka pintu tadi, tersenyum penuh haru dan bahagia sambil menatap (Y/n). Ia menutup matanya sejenak sambil mengucapkan keinginannya dalam hati. Setelah itu, ia meniup lilin berangka 17 yang ada di atas kue itu.

Rasa bahagia dirasakan oleh dua sejoli itu. (Y/n) berjongkok lalu meletakkan kue yang ia pegang ke atas lantai yang sudah ia lapisi bawahnya dengan beberapa lembar tisu. Kemudian, ia mengacak-acak isi tasnya dan akhirnya ia menemukan barang yang ia cari.

(Y/n) bangkit berdiri dan memberikan sesuatu yang dibungkus oleh kertas berwarna biru langit pada Kazuo.

"Kado untukmu."

"Untukku? Terima kasih," Kazuo tersenyum, "Aku boleh membukanya kan?"

"Tentu. Semoga kau suka dengan apa yang ada di dalamnya," ucap (Y/n) masih sambil tersenyum.

Kazuo membuka perlahan kertas yang membungkus sesuatu di dalamnya. Ia membukanya perlahan agar tidak merusak apa yang ada di dalam sana. Kemudian, ia menarik sebuah syal rajutan berwarna senada dengan kertas yang membungkus syal itu.

Rajutan syal itu sangat rapi. Membuat siapapun yang melihatnya ingin segera mengenakan syal itu. Termasuk Kazuo. Ia melilitkan syal itu ke lehernya. Rasa hangat menjalar di sekitar lehernya karena keberadaan syal itu.

ON REVISION ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang