Chapter 46 - We're Just Friends

2K 390 374
                                    

Keesokan paginya, langit sangat cerah. Matahari bersinar dari ufuk timur. Menyinari Bumi dan isinya. Tetapi, sinar matahari itu tidak begitu menyengat kulit. Hanya terasa hangat saja.

(Y/n) sedang menjemur pakaiannya. Selagi matahari masih bersinar dengan terik, maka ia pun memutuskan untuk menjemur saat ini. Tidak banyak, hanya beberapa potong pakaian saja. Semilir angin yang berhembus hampir menerbangkan pakaian (Y/n) yang sedang dijemur. Gadis itu panik dan langsung berlari mengejar pakaiannya yang terbang terbawa oleh angin.

Karena tubuhnya yang selalu bergerak lincah, (Y/n) melompat ke atas tembok yang membatasi rumahnya dengan jalanan di luarnya. Ia menghela napas lega ketika berhasil menangkap pakaiannya yang hampir terbang itu. Namun, rasa lega itu harus lenyap ketika ia kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh ke atas tanah jika tidak ada seseorang yang menangkap tubuhnya.

(Y/n) membuka matanya yang terpejam. Ia menatap wajah Asano yang sedang tersenyum padanya. Merasa canggung, (Y/n) buru-buru melepaskan dirinya dari pelukan lelaki itu. Wajahnya seketika merona.

"M-Maaf, Asano-san," ucapnya gugup.

"Tidak apa-apa. Lain kali hati-hati," sahutnya sambil tersenyum seperti biasa.

Suara burung gagak milik (Y/n) yang bernama Gin itu memecahkan suasana canggung di sekitarnya. Ia mulai berteriak-teriak saat berhasil menemukan pemiliknya yang tak lain dan tak bukan adalah (Y/n).

"(F/n) (Y/n)! Cepat pergi ke kediaman Oyakata-sama! Kwak! Kwak! Ada keributan di sana! Kwak! Hanya kau yang bisa menghentikannya! Kwak! Kwak!"

Seketika, (Y/n) merasa bingung. Bagaimana bisa ada keributan di kediaman Kagaya? Lalu, kenapa hanya dirinya saja yang bisa menghentikannya? Memangnya, para Hashira yang lain pergi ke mana? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di dalam kepalanya.

"Cepat, (F/n)! Tidak ada waktu untuk berpikir! Kwak! Kwak!" Gin berseru lagi.

Pada akhirnya, (Y/n) hanya bisa menghela napas. Ia menatap ke arah Gin sambil berkata, "Ya, aku pergi sekarang. Diamlah dan jangan berteriak lagi."

Gin yang semula masih berisik mendadak menjadi diam. Perintah mutlak dari gadis itulah yang membuatnya diam.

(Y/n) pun meletakkan pakaian yang ia pegang sedari tadi ke tali jemuran di halaman rumahnya. Tak lupa ia menjepitnya agar tidak terbang lagi. Setelah itu, ia berpamitan pada Asano dan segera menuju kediaman Kagaya.

Apa yang menyebabkan keributan di sana? pikirnya.

***

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di kediaman Kagaya. Karena kecepatan lari (Y/n) yang cukup cepat, ia pun bisa tiba dalam waktu yang singkat.

Setibanya di sana, (Y/n) segera mencari asal keributan itu. Dari luar, suasana di sana terasa damai dan tenteram. Namun, saat (Y/n) melangkah masuk lebih dalam lagi, mulai terdengar suara keributan.

Suara keributan itu semakin lama semakin jelas ketika (Y/n) mendekati halaman belakang kediaman Kagaya. Sesampainya di sana, ia menatap tak percaya pada apa yang ia lihat. Mitsuri sedang menatap ke arah keributan itu dengan wajah panik. Muichirou dengan wajahnya yang datar hanya diam di sana tanpa ada niat untuk menghentikan keributan di depannya. Giyuu pun tidak ada bedanya dengan Muichirou. Lalu, ada pula Kyoujurou yang berusaha menghentikan keributan itu, namun ia tidak tahu harus berbuat apa di saat ia gagal melakukannya.

(Y/n) menghela napas. Keributan itu ternyata dibuat oleh Sanemi dan Kazuo. Mereka sedang bertarung menggunakan teknik pernapasan mereka masing-masing. Sanemi dengan Pernapasan Anginnya dan Kazuo dengan Pernapasan Langitnya. (Y/n) tidak tahu apa penyebab keributan itu hingga Kazuo pun ikut terseret ke sana.

ON REVISION ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang