Chapter 26 - Ego

2.9K 553 309
                                    

Sudah dua minggu berlalu setelah kedatangan Uzui yang tak terduga ke rumah (Y/n). Saat ini (Y/n) sedang berjalan pulang setelah menyelesaikan misi. Fajar sudah muncul di langit saat ini. Dilukis dengan indahnya oleh Sang Pencipta.

Langkah kaki (Y/n) terhenti di kediaman Kagaya. Ia mendengar keributan dari dalam sana. Padahal hari masih pagi untuk meributkan sesuatu. Samar-samar, (Y/n) mendengar perdebatan antara Mitsuri dan Uzui. Ia tidak mendengarnya dengan jelas sehingga tidak tahu apa yang mereka perdebatkan.

Dilanda rasa penasaran yang kuat, (Y/n) berniat masuk ke dalam rumah bersuasana tradisional itu. Keingintahuannya yang sangat besar membuat dirinya ingin mencari tahu apa yang terjadi di dalam sana.

Keributan itu berasal dari halaman belakang kediaman Kagaya. Rupanya para Hashira berkumpul di sana. Kecuali (Y/n) yang baru saja kembali dari misinya.

"Ada apa?"

Itulah kalimat pertama yang (Y/n) ucapkan ketika ia melihat para Hashira berada di sana. Mereka semua sedang menatap ke arah Mitsuri dan Uzui yang tengah sibuk berdebat. Air muka mereka bervariasi. Ada yang tampak peduli, pun sebaliknya.

"Lebih baik ke onsen saja, Uzui-san! Di gunung itu kau tidak bisa melakukan apa-apa selain meditasi!" Mitsuri menyuarakan pendapatnya.

Uzui langsung menyangkalnya dengan argumennya. "Ke onsen itu sudah terlalu biasa, Kanroji. Lebih baik kita pergi ke gunung. Masih ada banyak hal yang bisa kau lakukan selain meditasi di sana!"

Mendengar argumentasi yang mereka berikan, (Y/n) pun langsung mengetahui apa mosi dari debat di hadapannya itu. (Y/n) tidak habis pikir. Ia mengira jika masalah yang diperdebatkan cukup serius. Rupanya ia berharap terlalu tinggi. Lantas, mengapa para Hashira yang lain hanya melihat saja?

Dengan inisiatif, (Y/n) maju ke depan dan berdiri di antara Mitsuri dan Uzui. Ia berusaha melerai kedua makhluk hidup yang sedang memperdebatkan hal sepele itu.

"Ah, (Y/n)-chan! Kebetulan kau kemari! Kau baru pulang misi 'kan? Bagaimana jika kita pergi ke onsen?" Mitsuri menyambut (Y/n) dengan antusias dan seketika lupa dengan debat antara dirinya dan Uzui. Sepertinya gadis itu sedang berusaha merekrut (Y/n) menjadi kubunya.

"Jangan dengarkan Kanroji, (F/n). Pergi ke gunung lebih baik! Kau bisa menjadi lebih kuat di sana!" Uzui menimpali perkataan Mitsuri. Tampak tidak ingin (Y/n) setuju begitu saja dengan perkataan Hashira Cinta itu.

Keributan pun tak dapat dihindari. Mitsuri dan Uzui saling menatap dengan tatapan tajam mereka. Oh, jangan lupakan juga mulut mereka yang terus berdebat dan membuat kepala (Y/n) pening. Sekarang ia menyesal datang ke sini.

Sebuah nichirin menancap tepat di antara Mitsuri dan Uzui. Keduanya seketika terdiam karena terkejut melihat nichirin yang menancap di atas tanah itu. Hanya selisih beberapa centimeter saja sebelum nichirin tersebut mengenai salah satu dari mereka. Selain itu, darah masih tampak dengan jelas pada sebilah katana tersebut. Yang justru menambah tingkat ketakutan di sana.

Pandangan mereka kini tertuju pada (Y/n) yang berdiri di sana dengan tatapannya yang mengarah pada Mitsuri dan Uzui. Aura yang gadis itu keluarkan terasa menyeramkan. Tatapannya seketika berubah menjadi datar nan menusuk.

"Jangan ribut. Aku tidak suka keributan."

(Y/n) berjalan ke arah mereka dan mengambil nichirin-nya yang ia lempar tadi. Uzui dan Mitsuri menatap ngeri ke arah (Y/n) yang sifatnya berubah drastis itu. Seolah-olah ia bukan (F/n) (Y/n) yang selalu bersama mereka.

"Sudahlah. Aku hanya bercanda. Jangan menatapku seolah-olah aku ini hantu." (Y/n) berujar. Merasa tak nyaman kala ia ditatap demikian. "Ah, tentang darah ini memang belum sempat kubersihkan," tambahnya.

ON REVISION ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no YaibaWhere stories live. Discover now