Chapter 28 - Upset

2.8K 543 143
                                    

Sekali lagi gadis itu menguap. Matanya berubah menjadi berair. Meskipun hari telah siang, nyatanya rasa kantuk itu masih ada. Bahkan terasa semakin kuat dari waktu ke waktu.

Wajar saja, semalam (Y/n) tidak bisa tertidur dengan nyenyak. Seolah-olah ada sesuatu yang mengawasinya hingga ia harus selalu waspada. Tetapi, hingga pagi telah tiba, seseorang yang mengawasinya itu tidak kunjung muncul. Membuat rasa waspada (Y/n) semalam terasa sia-sia saja.

"Sepertinya hari ini akan diadakan sidang di kediaman Oyakata-sama," gumamnya.

Seorang pemburu iblis yang membawa iblis bersamanya tidak akan dibiarkan begitu saja. (Y/n) pun tahu, bahwa akan ada konsekuensi yang harus diterima oleh Tanjirou dan Nezuko. Keduanya sama-sama sedang menyembunyikan fakta di balik kebersamaan mereka selama ini.

(Y/n) mulai bersiap. Tidak ada haori yang akan ia kenakan hari ini. Darah yang menempel pada permukaan kain haori-nya itu mengharuskan dirinya mencucinya terlebih dahulu. Alhasil, ia hanya mengenakan seragam pemburu iblisnya saja.

"Kau ingin pergi?"

Suara Asano mengambil atensi (Y/n) seketika. Ia pun menoleh dan menatap lelaki itu. "Ya. Sidang akan diadakan hari ini. Aku harus hadir."

"Tentang Tanjirou dan Nezuko?"

"Benar."

Diambillah nichirin-nya yang (Y/n) letakkan di sudut kamar. Ia mengucapkan pamit pada Asano sebelum berlalu dari sana. Apapun yang terjadi nanti, (Y/n) harus selalu siap.

***

Ketika (Y/n) tiba di kediaman Kagaya, para Hashira yang lain rupanya sudah berada di sana. Termasuk Sanemi yang tengah memegang kotak kayu dengan Nezuko di dalamnya. Melihat Nezuko yang akan ditusuk oleh lelaki itu, sontak (Y/n) langsung melesat ke arahnya dan mengambil kotak kayu tersebut.

Kedatangan (Y/n) tentu saja membuat perhatian para Hashira teralihkan kepadanya. Penampilannya itu tampak whoa di mata mereka. Lengkap dengan kotak kayu di tangannya. Ditambah setelah ia merebutnya dari Sanemi dalam kecepatan sekian detik.

"Kau jangan ikut campur, (F/n). Apa kau membela anak itu? Ia membawa Iblis bersamanya! Padahal dirinya sendiri adalah seorang pemburu iblis!" Sanemi berseru. Ia merasa bahwa apa yang telah Tanjirou lakukan itu salah. Salah besar.

Helaan napas dihembuskan oleh (Y/n). Melihat tingkah Sanemi yang semakin menjadi-jadi, kini kekesalannya memuncak. Bak bom waktu yang siap meledak, saat inilah ledakan bom itu muncul. "Kau itu selalu bertindak semena-mena, Shinazugawa-san. Perlu kau ketahui, aku membencinya."

Merasa geram, Sanemi maju ke depan dan mengarahkan nichirin di tangannya pada (Y/n). (Y/n) memang bisa menghindar, namun kotak kayu di tangannya berhasil diambil Sanemi.

Lelaki itu menarik nichirin dari sarungnya. "Apa kau bilang tadi? Ia menjadi seorang pemburu iblis dan menyerang iblis? Itu hanya khayalanmu, Bodoh!" Seruan itu ditujukan untuk Tanjirou. Sanemi memang tipe orang yang keras kepala. Ia tidak akan mempercayainya selama dirinya belum melihat dengan mata kepalanya sendiri. Well, merupakan sifat yang buruk.

Nichirin Sanemi menembus ke dalam kotak kayu itu. Berhasil melukai Nezuko yang ada di dalamnya. Darah tampak kentara pada permukaan nichirin milik Sanemi yang menembus sisi belakang kotak kayu itu.

Tentu saja Tanjirou marah melihat hal itu. Keluarga satu-satunya dilukai begitu saja, tepat di depan matanya. Ia pun berseru, "Siapapun yang menyakiti adikku, Hashira atau bukan, tidak akan kubiarkan!"

"Benarkah? Bagus untukmu!"

Amarah Tanjirou sudah berada di puncaknya. Ia langsung berlari ke arah Sanemi. Bersiap menyerang meskipun tangannya terikat. Tanpa persiapan apapun.

ON REVISION ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no YaibaWhere stories live. Discover now