Chapter 57 - White Lily

1.3K 272 57
                                    

"Semakin sering kau menyerangnya dengan racun, maka tubuhnya akan semakin kebal. Itu adalah kinerja sistem metabolisme tubuh. Kau pasti paham tentang itu, bukan?" (Y/n) menyesap ocha dari dalam gelas di tangannya.

"Ya, aku paham tentang itu. Lalu, jika aku tak bisa menyerangnya dengan racun, apa yang harus kulakukan? Aku tidak bisa memenggal leher seorang Iblis," sahut Shinobu pasrah.

"Tentu saja ada yang bisa kau lakukan, Shinobu-san," jawab (Y/n) misterius dan membangkitkan rasa penasaran di dalam benak Shinobu.

"Apa itu?"

"Kau tetap harus menggunakan racunmu. Itu adalah cara yang paling efektif. Namun, kau harus mengurangi kuantitasnya dan meningkatkan kualitasnya," jelas (Y/n).

Shinobu mengernyit. "Aku tidak mengerti. Kau bilang aku tidak bisa terus menyerangnya dengan racun. Tetapi, kau baru saja mengatakan jika aku harus tetap menggunakan racun."

(Y/n) terkekeh. "Kau melupakan bagian terpenting dari perkataanku tadi. 'Tingkatkan kualitasnya'. Itu adalah inti dari apa yang kukatakan," ujar gadis itu.

"Tetapi, bagaimana caranya? Aku hanya tahu tubuh seorang Iblis lemah terhadap racun bunga wisteria. Aku tidak pernah mencoba dengan bunga atau tanaman yang lain," jelas Shinobu.

"Itulah kesalahanmu, Shinobu-san. Mencoba sesuatu yang baru itu harus sesekali kau lakukan," ucap (Y/n) sambil menyesap ocha-nya lagi.

Shinobu memasang gestur berpikir. Ia tidak tahu jika (Y/n) akan memikirkan hal seperti ini juga.

"Jadi, tanaman atau bunga apa yang kita perlukan?" tanya Shinobu penasaran.

"Ini."

(Y/n) menunjukkan seikat bunga lily putih. Bunga itu terlihat indah. Yang membuat Shinobu tak yakin dengan apa yang akan ia buat memakai bunga lily putih itu.

"Bunga lily? Kau yakin?" tanyanya sangsi.

"Tentu saja. Bunga ini sengaja kutanam di halaman belakang rumahku hanya untuk saat ini. Bagian daun dan kelopak bunga inilah yang beracun. Jika dikonsumsi, mulut dan kerongkonganmu akan terbakar. Tetapi, mungkin efeknya akan berbeda jika kau gunakan pada tubuh seorang Iblis. Jadi, tolong dimanfaatkan sebaik mungkin ya, Shinobu-san," ucap (Y/n) seraya tersenyum.

Shinobu memperhatikan bunga lily di hadapannya itu. Ia menatapnya dengan saksama dan memikirkan apa yang harus ia buat dengan bunga berwarna putih itu.

"Ah, satu lagi. Kau tidak perlu membiarkan dirimu dimakan oleh Douma dan berakhir membuat kami menangis. Maafkan aku yang menghancurkan usahamu selama setahun ini untuk membuat darahmu dialiri oleh racun. Tetapi, kini kau hanya perlu membuat racun terhebat dengan bunga lily dan wisteria itu. Jika sudah selesai, kau harus memberikannya pada Kanao. Aku tidak ingin Douma mengetahuinya di saat kita melawannya nanti. Anggap saja ini adalah kartu AS kita. Oke?" pesan (Y/n) sebelum ia pergi dari kediaman Shinobu.

Bunga lily, ya? pikir Shinobu.

Sebuah ide pun muncul di dalam kepalanya.

***

"Jangan melamun, Shinobu-san. Kita masih harus mengulur waktu hingga kedatangan Kanao," ujar (Y/n) mengingatkan. Ia sedang memasang kuda-kudanya untuk serangan selanjutnya.

"Hanya saja aku tiba-tiba teringat dengan perkataanmu di hari itu," sahut Shinobu.

"Ah, itu bagus. Artinya, kau menyimak kata-kataku dengan saksama," puji (Y/n) sebelum melesat ke arah Douma.

ON REVISION ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no YaibaWhere stories live. Discover now