Chapter 5 - Wondering

5.8K 932 247
                                    

Sang jingga menghapus jumantara yang bernuansa biru. Diiringi oleh kembalinya sang mentari ke peraduannya. Bersamaan dengan para burung yang beterbangan dengan bebas melintasi angkasa.

(Y/n) sedang duduk di kamarnya. Tangannya bergerak menulis di buku jurnalnya. Buku yang sebelumnya masih tebal, kini sudah mulai menipis akibat ia pakai terus-menerus.

Hingga saat ini, gadis itu masih belum mendapatkan misi apapun. Namun, ia tidak masalah dengan hal itu. Justru, (Y/n) menikmati saat-saat santai di kediamannya seperti saat ini.

Buku jurnalnya pun ditutup, diletakkannyalah di bagian terdalam lemarinya. Setelahnya ia meregangkan otot punggungnya yang terasa kaku.

Seekor burung gagak terbang menghampiri kediaman (Y/n). Awalnya, (Y/n) masih belum menyadari keberadaan gagak itu karena ia sedang sibuk sendiri. Hingga tiba-tiba burung gagak itu bersuara.

"Kwak! Kwak! Misi pertama! Misi pertama! Di gunung Fujima! Kwak! Banyak orang hilang! Banyak orang hilang! Kwak!"

Keterkejutan meliputi (Y/n) saat dirinya mendengar suara gagak itu. Tanpa berpikir dua kali, gadis itu segera memakai seragam pemburu iblisnya. Juga haori favoritnya. Ia menyanggul rambutnya ke atas memakai tusuk konde dengan bintang sebagai hiasannya. Tidak lupa dengan nichirin-nya yang ia letakkan di pinggangnya.

"Yosh! Aku sudah siap." Ia mengepalkan tangannya ke udara.

Merasa sangat bersemangat untuk misi pertamanya, (Y/n) segera menemui Asano untuk pamit dengan lelaki itu. Melihat Asano tengah menyiram tanaman, ia pun memanggilnya.

"Asano-san!" panggilnya.

Asano sontak menoleh. Kala ia mendapati (Y/n) lengkap dengan seragam pemburu iblisnya, ia tahu gadis itu baru saja mendapatkan misi pertamanya. Rasa senang serta kekhawatiran menyelimuti diri lelaki itu secara bersamaan.

Mengabaikan hal tersebut, Asano pun mendekat ke arah (Y/n). "Ya?"

"Aku akan menjalankan misi pertamaku. Doakan agar aku berhasil ya!" Ia tersenyum lebar. Terlihat sangat bersemangat saat ini.

"Pasti akan kudoakan." Asano tersenyum. Namun, senyum itu tak bertahan lama dan ia menatap (Y/n) serius. " (Y/n)-san, ada satu hal yang ingin kukatakan padamu."

(Y/n) pun menatap Asano bingung. "Apa itu? Katakan."

"Kau tidak boleh bertemu dengan para Hashira. Bahkan seorang pun jangan."

(Y/n) mengerutkan keningnya heran. "Are? Mengapa Asano-san?"

"Kekuatanmu itu sebagiannya berasal dari diriku. Dikarenakan para Hashira memiliki energi yang sangat kuat, kekuatanku itu bisa terserap oleh mereka. Hal itu tidak berpengaruh padaku. Namun, akan berdampak sangat besar padamu."

"Apa dampaknya bagiku?" (Y/n) menatapnya serius.

"Jantungmu akan terasa sangat sakit. Napasmu akan menjadi sesak, kau juga bisa muntah darah dan bahkan sampai tertidur hingga berminggu-minggu lamanya. Hal itu akan terus berlanjut hingga aku berhasil memulihkan seluruh kekuatanku lagi. Setelahnya, kau akan pulih," jelasnya.

"Apakah ada cara untuk mencegah hal itu selain... menghindari para Hashira?" tanya gadis itu lagi.

Ia tampak bimbang. Bukan perkara yang mudah untuk menghindari para Hashira. Terlebih, saat ini dirinya merupakan seorang pemburu iblis. Tentunya frekuensi mereka bertemu akan lebih besar.

Namun, jawaban Asano memberikan secercah harapan pada (Y/n). "Tentu ada. Jika kau berhasil menguasai kekuatanku dan menjadikannya sebagai kekuatanmu, maka kau tidak akan mengalami hal tersebut," jawabnya.

ON REVISION ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang