35. Tentang malam ini

839 53 2
                                    

Jika suatu hari kamu mendengar bukan lagi kamu yang kucinta, ku mohon jangan mudah percaya.
Kamu kenal baik denganku, bukan?
-Algiano-

FOLLOW IG @arllya05



Sudah berapa jam mereka berdua duduk menikmati hembusan angin malam yang menerpa wajah mereka, sembari menatap indahnya bintang malam ini. Caca bersandar dibahu Algi dengan matanya menatap langit yang dihiasi oleh bintang-bintang.

"Kamu liat disana?" Algi menunjukan jari telunjuknya kearah langit. Caca melihat arah telunjuk Algi yang mengarah pada satu bintang kecil yang berada disamping bulan.

"Dari banyaknya bintang, hanya bintang kecil itu yang berada disamping bulan. Bintang itu menemani bulan disampingnya, ia tau bahwa bulan merasa kesepian." ucap Algi.

"Begitupun aku dan kamu, kamu selalu ada disaat aku sedang kesepian dan kamu yang membuat hidupku kembali bersinar." lanjutnya.

"Aku mau kamu tetap disampingku, selamanya." ucap Algi.

"Kalau semesta tidak mengizinkan, apa yang harus kita lakukan?" tanya Caca.

"Berdoa. Aku akan terus berdoa sepanjang waktu, dan meminta restu dari tuhan."

Caca tersenyum mendengarnya. Jika semesta tidak mempersatukan kita, kita akan bertemu didoa yang sama.

"Jika suatu hari kamu mendengar bukan lagi kamu yang  kucinta, kumohon jangan mudah percaya. Kamu kenal baik denganku, bukan?" ucap Algi.

"Dan aku harap hal itu tidak akan pernah terjadi." ujar Caca.

***

Caca masih bersandar dibahu Algi, sesekali Caca memejamkan matanya, merasakan dinginnya malam ini. Tanpa disadari, satu tetes air mata terjatuh dipipi gembulnya.

Caca menangis, mungkin karna ia merindukan sosok Kaka kandungnya yang selama ini masih dalam keadaan koma. Algi menatap Caca, ia menyadari gadisnya sedang menangis diam-diam. Entah apa yang membuatnya menangis, sungguh ia tidak bisa melihatnya menangis.

Algi meraih kedua pipi Caca, ia mengusapkan jejak air mata gadisnya itu. Lalu, mengecup lembut kening Caca.

"Jangan nangis, gue nggak bisa liat Lo menangis." lirih Algi.

"Al, kamu bisa bantu aku?" tanya Caca.

"Apapun itu, aku bersedia buat bantuin kamu."

Caca tersenyum.

"Lebih baik seharusnya aku harus memberitahumu tentang Kaka ku."

Algi terdiam, ia baru tahu bahwa Caca memiliki seorang kaka. Setaunya, Caca adalah anak semata wayang, atau anak satu-satunya dari pak Alvon.

"Aku mempunyai Abang, namanya bang Dhika." ucap Caca. Algi masih terdiam, sembari mendengarkan Caca.

"Kenapa kamu nggak pernah cerita?" tanya Algi.

"Karna aku tidak mau semua siswa Dirgapati tau bahwa aku ingin mencari tau tentang penyebab Bang Dhika menjadi koma. Pelakunya tidak jauh dari siswa disekolah kita." jawab Caca. Caca kembali menangis, ia sudah tidak tahan lagi. Dadanya merasa sesak saat ia menceritakannya.

ALGIANOWhere stories live. Discover now