37. Cctv

776 49 4
                                    

Sesuatu yang takpernah kita duga adalah hal buruk yang takmungkin kita percayai
pada diri kita sendiri.
–Algiano–

HAPPY READING GUYS!
FOLLOW IG KU@arllya05
Nanti Ada banyak trailer ALGIANO disana.
Kalo mau Follback, tinggal komen aja disini dan kasih tau username ig kalian.

SELAMAT MEMBACA❤️

••••


Mereka semua turun dari bus, hari ini adalah hari yang sangat begitu melelahkan bagi mereka. Yah, mereka baru pulang percampingan. Semua orang yang berada di Bus sudah turun, kecuali Algi dan Caca. Algi melihat Caca yang masih tertidur bersender dipundaknya, ia tidur dengan wajah lugunya nampak sangat begitu menggemaskan.

Senyum Algi terukir melihat gadisnya ini nampak begitu nyenyak dalam tidurnya sehingga ia tidak tega untuk membangunkannya.

"Dek kenapa belum turun?" tanya supir Bus itu yang baru saja datang ingin memeriksa busnya, supir tersebut menatap seorang gadis yang disamping Algi.

"Lah ini kenapa pacarnya belum dibangunin?" tanya nya lagi.

Algi tersenyum ramah.

"Nanti gue bangunin pak,"

"Oh yasudah, bapak keluar dulu, mau ngopi."

Sesudah supir bus itu pergi, Algi  berusaha membangunkan Caca dari tidurnya.

"Sayang, bangun udah sampai."

"Kamu mau nginep semalaman dibus?"

"Hey," Algi menepuk ramah pipi gadisnya.

Caca menggeliat, dengan setengah kesedarannya. Ia melihat Algi disampingnya, lalu menatap sekitar nampak begitu sepi, hanya ada Algi dengan dirinya. Ia bingung, kemana mereka semua?

"Kok Bus nya sepi? Mereka semua kemana?" tanya Caca.

Algi tersenyum,"udah pada pulang."

Mata Caca membelalak, what the?! Caca langsung menutupi wajahnya malu. Kenapa ia harus tertidur, sehingga membuatnya tidak menyadarinya. Oh shit! Ini sungguh memalukan!

"Kenapa nggak bangunin Caca dari tadi si!" rengeknya. Algi tertawa kecil melihat tingkah polos gadisnya ini.

"Ayok," ajak Algi untuk segera keluar dari bus.

"Kemana?"

"Mau aku gendong?"

Mata Caca melotot,"ng-nggak usah!" ucap Caca langsung bergegas berdiri.

🌿

Algi mengantar Caca sampai rumahnya, mereka berjalan kaki berdua, Algi sudah menawarkan Caca untuk mengantarnya naik taxi, tapi Caca terus menolaknya, dan Algi hanya menuruti gadisnya ini. Ia tidak ingin gadisnya kenapa-napa. Terlebih lagi banyak seseorang  yang membuntutinya sedari tadi. Algi tau mereka adalah pesuruh ayahnya hanya untuk berjaga-jaga.

Mereka telah sampai didepan pekarangan rumah Caca, diperjalanan Algi hanya mendengarkan celotehan gadisnya ini.

"Dirumah nggak ada siapa-siapa?" tanya Algi.

"Ada, bang Dhika." jawabnya dengan menunduk.

Algi mengelus puncak kepala Caca, Caca begitu sangat kecil baginya, tingginya saja sedagu dia, dengan tubuhnya yang mungil. Algi membungkuk sedikit, meraih dagu Caca supaya menatapnya. Wajahnya berhadapan dengan Caca, terlihat matanya berbinar berusaha menahan air matanya yang ingin jatuh.

ALGIANOWhere stories live. Discover now