42. Dijauhi

826 53 5
                                    

Hanya sebuah angan yang hanya bisa
kau bayangkan tanpa kau rasakan.
-Algiano-


HAPPY READING!!
FOLLOW IG@arllya05



Tiga hari setelah dirawat dirumah sakit, Caca kembali masuk sekolah. Ia bersekolah seperti biasanya. Namun pagi ini, ia belum bertemu dengan Monic. Biasanya, Monic sudah datang lebih awal untuk menyambutnya.

Banyak siswa-siswi memandangnya, membuat Caca merasa heran–takheran. Ada apa dengan penampilannya?

"Kasian ya si Monic, punya temen nusuk dari belakang."

"Tau tuh, nggak tau terima kasih. Kalo nggak ada Monic, dia nggak ada temen."

"Udah kekasihnya tunangan sama orang lain haha kasian banget,"

Caca tidak memperdulikan mereka, suara bisik-bisik dari mereka terdengar ditelinga Caca. Caca tidak mengerti apa maksud ucapan mereka.

Caca memasuki kelas, duduk dikursi sembari menunggu Monic, ia mengeluarkan buku paket untuk mempelajarinya. Semua siswa dikelas memandanginya insten, ada apa ini? Kenapa semuanya memandangiku?

Monic datang, Caca melambaikan tangannya kearah Monic dengan maksud menyuruhnya kesini.

"Monic," sapa Caca. Namun Monic tidak memperdulikannya, ia tidak lagi duduk bersama Caca. Caca juga heran, kenapa Monic pindah tempat duduk? Kenapa Monic mengabaikannya?

Caca menghampiri Monic, ia ingin bertanya mengapa Monic tidak duduk bersamanya.

"Monic, kamu duduk sini? Kenapa nggak sama aku?" tanya Caca. Monic hanya diam, ia sibuk mengeluarkan buku-buku dari tasnya.

"Monic, kamu kenapa? Aku ada salah?"

Monic masih tetap diam menulis tanpa mempedulikan Caca yang sedari tadi bertanya.

Caca langsung mengambil buku yang sedang Monic catat.

"Bisa diem kagak!!" sentak Monic dengan kedua tangannya yang langsung menggebrak meja.

Seisi kelas mengarah pandangannya kearah mereka. Caca tersentak kaget saat Monic menyentaknya.

"Kamu kenapa? Ada masalah? Kalo ada masalah cerita sama aku, Nic."

PLAK

Monic menamparnya dengan sangat keras, Caca memegang pipinya yang nampak panas akibat tamparan dari Monic. Tidak, Monic tidak pernah seperti ini. Kemarin ia baik-baik aja, tidak ada masalah apapun.

"LO EMANG PANTAS DIPANGGIL BIANG MASALAH, SIALAN!" teriaknya dengan jari telunjuk mengarah pada wajah Caca.

"Monic, aku nggak tau maksud kamu apa?"

"APA? LO BILANG NGGAK TAU ATAS APA YANG KAU PERBUAT?!" Monic tertawa, ada apa dengan gadis dihadapannya ini.

"JADI ORANG JANGAN SOK POLOS DEH, JIJIK GUE NGELIATNYA!"

Perdebatan mereka menjadi tontonan seisi kelas, Agis, Bella dan kedua temannya baru saja datang dan menuju tempat mereka.

"Wow ada tontonan gratis nih," ucap Tesa.

ALGIANOWhere stories live. Discover now