30. benci pengganggu

1K 70 2
                                    

Gue benci sama mereka yang berusaha merebut Lo dari gue.

Algiano

***

Sudah menjelang malam setelah ia ke basecamp. Algi baru saja pulang ke apartemennya. Saat ingin memasuki apartemen, Algi tanpa sengaja melihat figur cowo yang tak asing baginya. Tidak salah lagi, itu adalah Hardi, ayah kandungnya. Algi merasa heran, ngapain bokapnya ada disini? Algi melihat tampaknya Hardi sedang menunggu seseorang, tapi siapa? Saat Algi ingin menghampirinya, terlihat seorang wanita yang baru saja datang dihadapan Hardi.

"Hai, nunggu lama yah, Mas?" ucap wanita tersebut.

"Engga, kamu habis kemana?" tanya Hardi pada wanita dihadapannya.

"Dari toilet,"

Hardi hanya mengangguk,"yaudah ayo pulang, aku antar kamu sampai rumah."

"Bentar, Mas."

Dari kejauhan Algi melihat wanita tersebut merapihkan jas dan dasinya Hardi. Hardi nampaknya tersenyum pada wanita itu. Algi mengepalkan kedua tangannya saat melihat mereka berdua nampaknya sangat begitu akrab.

"Ayo, Mas." ucap wanita itu.

Mereka pergi, entah mau kemana. Algi merasa penasaran, apa mereka mempunyai hubungan? Sial!

"Gue harus cari tau." batin Algi.


Algi segera beranjak pergi mengikuti mobil mereka, ia penasaran, siapa wanita itu? Algi berfikir, bahwa mereka mempunyai hubungan diam-diam.

Sesampainya ditempat arena rumah wanita tersebut, Algi merasa heran. Hardi mengantarkannya dirumah Monic, apa wanita itu adalah nyokapnya Monic? Bukannya nyokapnya Monic sudah bersuami atau berkeluarga?

Algi geram saat melihat Hardi mencium kening wanita tersebut. Sudah Algi duga, bahwa mereka pasti mempunyai hubungan. Algi segera pergi dari tempat itu, ia tidak tahan dengan kelakuan Bokapnya yang tidak tahu diri.

***

Algi pulang kerumah nyokapnya, ia sengaja pulang kerumah ingin bertemu mamahnya. Entah mengapa, Algi merasa tidak tega jika memberitahukan soal Hardi, ayahnya.

Algi memasuki rumahnya, ia melihat ada Bella dan keluarga yang sedang mengobrol. Bella tersenyum pada Algi seraya melambaikan tangannya. Algi berdesis pelan, saat ia hendak berbalik kembali, Gita memanggilnya.

"Algi,"

Langkahnya terhenti, ia menoleh ke sang Mamah.

"Sini duduk, kenapa balik lagi?"

Algi menghela nafas pasrah, ia menghampiri sang mamah dan segera duduk.

"Gimana soal pertunangan mereka?" tanya Metta pada Gita.

"Apa perlu kita percepat tanggalnya saja?" lanjutnya lagi.

"Bella setuju, Mah. Lagian, satu tahun lagi kita bakalan lulus, iya kan Al?" tanya Bella, sedangkan Algi, ia hanya diam tak menggubris pertanyaan kosong itu.

Algi mengepal kedua tangannya, ia merasa malas jika mereka membahas soal pertunangan.

Gita merasa bingung, ia harus menjawab bagaimana. Sejujurnya, ia tidak mau putranya dijodohkan dengan orang yang tidak dicintainya. Dan disisi lain, ini juga keputusan Hardi.

ALGIANOWhere stories live. Discover now