53. Bandara

611 30 1
                                    

Sepintar apapun kamu menyembunyikannya, akan ada saatnya semua orang tau.

HAPPY READING!!
FOLLOW IG@arllya05



••••

1 Minggu...

Pagi ini adalah hari terakhir melaksanakan ujian, Semua siswa-siswi berhamburan keluar. Mereka merasa lega telah lulus ujian akhir semester.

Seperti biasanya, dikelas 10 IPA 4 yang termasuk kelas Caca. Seisi satu kelas mendadak ricuh, satu kelas merasa bahagia karena lulus dan akan menginjak kelas 11.

Dikelas, Monic hanya diam menatap bangku kosong yang dulunya ditempati oleh kedua sahabatnya, Caca dan Lisa. Entah perasaan bagaimana, ia nampak merindukan kedua sahabatnya. Termasuk Agis.

Flashback on

"Ntar kalo semester akhir tiba, kita semua harus lulus dan menginjak kelas 11. Oke!"  ucap Caca sembari merangkul ketiga temannya.

"Harus dong! Sampe kita lulus disekolah SMA dirgapati!" seru Agis.

"Ngomong-ngomong, kalian kalo udah lulus SMA. Mau lanjut ke universitas mana?" tanya Lisa.

"Gue mau ke universitas Gajah Mada," sahut Monic.

"Gue mau samain sama Monic dong!!" seru Agis.

"Hilih, bilang aja Lo mau deket-deket sama gue ye kan?" cibir Monic.

"Ck! GR lu ye. Tujuan gue kesitu buat cari jodoh gue,"

"What! Disini aja banyak, ngapain Lo nyari jauh-jauh?"

"Dih disini mah bukan selera gue! Kalo di universitas gajah Mada tuh cowoknya hampir kayak oppa-oppa korea! Duh jadi nggak sabar!!!"

"Dasar!"

"Ca, Lo mau lanjut kemana kalo nanti udah lulus?" tanya Lisa.

"Jangan bilang Lo mau lanjut ke KUA bareng Algi?" tangkis Agis.

"Ya enggak lah! Gue mau bareng kalian aja, biar kita slalu bersama terus." sahut Caca.

"Utututu, gemeshnya akuuuu!!"

"Kita harus lulus bersama oke!"

"Masih dua tahun lagi kaliii!!"

Flashback off

Indahnya dulu, mengingat-ingat kebersamaan mereka. Jujur, Monic sangat merindukan sahabat-sahabatnya. Namun, persabatan mereka hancur.

Lisa yang sudah pindah ke luar negeri, Agis yang sudah tidak mau lagi berteman, dan Caca? Hm entahlah, ini bukan kesalahan Caca melainkan kesahalan Monic sendiri yang lebih mementingkan ego dibanding penjelasan Caca.

Tanpa sadar, Kelas sudah kosong. Siswa-siswi sudah keluar pulang. Lamunan Monic seketika buyar ketika kedatangan Agis.

"Monic," panggil Agis pelan.

"Iyah?"

Agis menunduk malu,"G-gue mau minta maaf sama Lo," ucapnya pelan.

Jujur, Monic masih merasa kecewa sama Agis. Namun, ia tidak mau memperpanjang lagi.

"Seharusnya Lo minta maaf sama Caca,"

"Gue juga harus minta maaf sama Lo, sebenarnya bukan Caca yang menyebarkan tentang pribadi keluarga Lo, tapi gue yang nyebarin. Saat itu gue merasa kecewa karna Lo nggak pernah cerita tentang keadaan keluarga Lo ke gue, tapi Lo slalu cerita ke Caca. Gue ngerasa bukan lagi temen Lo yang Lo percaya." Agis menangis menjelaskannya, ia juga meresa menyesal.

ALGIANOWhere stories live. Discover now