39. Sebuah kata

862 51 1
                                    

Jangan pernah membenci orang lain, walaupun orang lain membencimu. Jangan membenci mereka, kasihani lah, mereka hanya iri karena tidak bisa hidup sepertimu.
Alvon

HAPPY READING!!
FOLLOW IG@arllya05



Malam ini, Alvon tengah bersiap-siap untuk pulang. Ia sangat merindukan putrinya disana, sudah dua Minggu ia meninggalkan putrinya sendiri dirumah. Alvon menatap bingkai yang berada diatas nakas, terlihat fotonya dengan kedua anak-anaknya yang sudah tumbuh dewasa. Alvon tersenyum, ia mengambil bingkai tersebut.

"Walaupun kalian udah tumbuh dewasa, ayah tetap menganggap kalian sebagai putra-putri kecil ayah." ucap Alvon.

Alvon menatap sendu foto Andhika, putranya yang sudah satu tahun belum juga terbangun dari koma. Hatinya terasa teriris ketika mengingat putra satunya ini. Ada yang belum sempat ia beritahukan sesuatu pada putranya, sesuatu yang belum Andhika ketahui selama bertahun-tahun. Alvon merasa takut untuk mengatakannya, ia takut putranya akan kecewa ketika mengetahuinya.

Drrrt drrrt

Ponsel Alvon berdering, terlihat sebuah nama yang tertera diatas layar. Nama yang saat ini Alvon rindukan, yah putri kecilnya. Alvon menjawabnya.

"Hallo putri kecil ayah, bagaimana kabarmu?" tanya Alvon pada Caca disebrang sana.

"Ayah nanya gimana kabar putrimu ini? Yah jelas putrimu ini lagi merindukanmu, ayah!"

Alvon tertawa mendengar suara putrinya yang sangat menggemaskan ini. Bagaimana tidak? Putrinya ini sangat begitu lucu dan manja sehingga membuat Alvon masih menganggapnya anak kecil.

"Kamu merindukanku? Really, childish?"

"Isssh ayah! Berhenti memanggilku Childish! Aku bukan lagi anak kecil, ayah!" Rengek Caca disebrang sana.

"Ya ya ya, ayah tahu kau bukan lagi anak kecil."

"Sekali lagi ayah memanggilku Childish, Ayah harus memberikanku coklat yang banyak!"

"Oke, nanti ayah belikan coklat yang banyak, sekalian sama tokohnya."

Mereka tertawa walaupun hanya lewat ponsel, Alvon pun merasa bahagia ketika mendengar putrinya tertawa.

"Cepat pulang, ayah. Apa ayah tidak merindukan putrimu ini?"

"Kata siapa? Ayah disini setiap hari slalu merindukanmu, putriku."

"Cepatlah pulang kalau ayah merindukan Caca, Caca disini slalu menunggumu, ayah."

Alvon membawa kopernya keluar menuju mobil yang sudah ia sediakan. Memasukan kopernya dibagasi mobil, sembari mendengarkan celotehan dari putrinya.

"Siap komandan! Ayah segera pulang sekarang juga. Sekarang sudah malam, sebaiknya kamu tidur sana. Besok harus bangun pagi buat nyambut ayah, Oke Childish?"

"Issshh Caca masih merindukan Ayah,"

"Lanjut besok yah putri ayah, ayah lagi diperjalanan."

"Oke besok! Dikarenakan ayah telah memanggilku Childish dua kali, pulangnya bawa Coklat dua kali lipat!"

ALGIANOWhere stories live. Discover now